Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban dari 15 Pertanyaan Seputar Disfungsi Ereksi

Kompas.com - 06/09/2023, 19:00 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika mengalami disfungsi ereksi alias impoten,  kita mungkin merasa seolah-olah sendirian dalam pengalaman ini. Kita mungkin akan bertanya-tanya apakah ada orang lain yang juga mengalaminya?

Muncul juga pertanyaan mengapa saya menghadapi masalah ini? Apakah ada solusi untuk ini, atau akan berlangsung selamanya?

Menurut dokter urologi Petar Bajic, disfungsi ereksi pada dasarnya adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan penetrasi seksual.

Ini adalah masalah yang lumrah terjadi, walaupun ada tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan soal disfungsi ereksi.

1. Seberapa umum disfungsi ereksi?

Studi menunjukkan bahwa sebanyak 52% pria berusia antara 40 dan 70 tahun mungkin mengalami kesulitan ereksi, sementara 1 dari 10 pria mengalaminya untuk jangka panjang.

Ini adalah kondisi yang memengaruhi banyak pria, dan dapat terjadi pada usia berapa pun karena berbagai alasan

Perlu diingat bahwa disfungsi ereksi adalah sebuah spektrum, bukan fenomena semua atau tidak sama sekali. Kita mungkin masih bisa mendapatkan ereksi, tetapi ereksi tersebut lemah atau berlangsung singkat.

2. Apakah disfungsi ereksi bagian normal dari bertambahnya usia?

Meningkatnya kesulitan dalam mencapai ereksi seiring bertambahnya usia adalah hal yang umum terjadi, terutama jika ada masalah kesehatan lain yang terlibat seperti diabetes.

Namun, penting untuk diingat, kita tidak harus hanya menerima kondisi ini begitu saja. Kita bisa berdiskusi dengan dokter yang memiliki keahlian khusus dalam bidang urologi atau seksologi.

Baca juga: Benarkah Masturbasi Bisa Picu Disfungsi Ereksi?

3. Apakah disfungsi ereksi bersifat permanen?

Disfungsi ereksi sering kali merupakan indikasi dari adanya masalah mendasar, dan mengatasi masalah tersebut biasanya dapat membantu mengembalikan fungsi seksual, bahkan hingga ke tingkat yang normal.

Perawatan untuk disfungsi ereksi dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, beberapa pilihan perawatannya meliputi obat-obatan, vakum, sampai suntikan penis.

Ilustrasi kecemasan dalam kehidupan seks.Freepik Ilustrasi kecemasan dalam kehidupan seks.

4. Bukankah seharusnya saya bisa ereksi kapan pun saya mau?

Ketika masih muda, ereksi mungkin lebih sering dan mudah terjadi. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, wajar jika frekuensi dan kemudahan ereksi berkurang.

Faktor-faktor seperti perubahan hormon dan tekanan hidup yang datang (seperti tekanan dari tanggung jawab masa dewasa) dapat memengaruhi tingkat gairah seksual.

Mungkin perlu waktu lebih lama untuk mencapai ereksi dan mungkin memerlukan lebih banyak rangsangan langsung dan pemanasan.

Namun, ini adalah hal yang alami dan biasa terjadi ketika seseorang menua. Ini juga bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Baca juga: Cara Alami Hamil Anak Laki-laki: Perhatikan Masa Ovulasi dan Frekuensi Seks

5. Apakah disfungsi ereksi berhubungan dengan kondisi kesehatan lainnya?

Masalah seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok dapat mengakibatkan pengerasan dan penyempitan arteri. Akibatnya, aliran darah ke penis berkurang, membuat ereksi menjadi lebih sulit tercapai.

Aliran darah ke penis sangat tergantung pada dua arteri yang sangat kecil, dengan diameter kurang dari 1 milimeter, sementara arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung memiliki ukuran sekitar 10 kali lebih besar.

Namun, penyakit kardiovaskular cenderung mempengaruhi arteri-arteri yang paling kecil terlebih dahulu, menjadikan disfungsi ereksi sebagai indikator peringatan awal yang mungkin timbul.

6. Mungkinkah obat saya menyebabkan disfungsi ereksi?

Ahli urologi Petar Bajic menyebut lebih dari 200 obat resep dianggap terkait dengan kesulitan mencapai ereksi. Ini termasuk obat-obatan umum seperti antidepresan, antihipertensi, diuretik, antiepilepsi, dan ansiolitik.

Jika sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan ini dan tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba. Berkonsultasilah dulu dengan dokter.

7. Apakah disfungsi ereksi merupakan masalah psikologis?

Benar, faktor psikologis dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi, terutama pada pria yang lebih muda. Ini bisa termasuk:

  • Kecemasan, terutama kecemasan yang berkaitan dengan kinerja seksual.
  • Depresi.
  • Stres.

Baca juga: 4 Alasan Stres Bisa Memicu Pria Kesulitan Ereksi

Terkadang seseorang dapat mengalami ereksi yang baik saat pagi, tetapi mengalami kesulitan ketika berhubungan seksual dengan pasangan.

Dalam kasus-kasus seperti ini, disfungsi ereksi seringkali bersifat situasional dan berkaitan dengan kecemasan, daripada masalah aliran darah.

8. Apakah disfungsi ereksi saya disebabkan oleh testosteron yang rendah?

Ini bisa jadi tapi belum tentu. Testosteron rendah adalah suatu kondisi di mana testis tidak menghasilkan cukup hormon testosteron.

Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron kita mungkin mulai menurun yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, ini bukanlah salah satu penyebab yang paling umum.

Menurut dr. Bajic menjelaskan, orang sering salah paham yang menganggap testosteron rendah adalah penyebab paling umum dari disfungsi eresi, tetapi sebenarnya bukan.

Tingkat testosteron dalam tubuh seseorang bervariasi sepanjang hari, dengan tingkat tertinggi pada pagi hari.

Oleh karena itu, mungkin kita mengalami lebih banyak ereksi di pagi hari dan malam hari, namun lebih sedikit di siang dan sore hari dan hal ini adalah sesuatu yang normal.

Baca juga: 8 Tanda Kadar Testosteron Rendah, Perut Buncit hingga Penis Kecil

9. Apakah obat-obatan dan alkohol menyebabkan disfungsi ereksi?

Obat-obatan rekreasional, alkohol, dan rokok bisa mengakibatkan kerusakan serius pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke penis. Ini dapat menyebabkan gangguan ereksi.

Selain itu, sirkulasi darah yang tidak baik juga dapat mengakibatkan pembentukan jaringan parut pada penis dan bahkan mengurangi panjangnya.

10. Adakah kaitan antara celana dalam ketat dan disfungsi ereksi?

Tidak, ini hanyalah mitos belaka. Namun, celana dalam ketat dapat berhubungan dengan jumlah sperma yang lebih rendah. Jadi, jika kamu berencana untuk memiliki anak, memilih celana dalam sedikit longgar seperti boxer mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

11. Apakah hobi bersepeda dapat menyebabkan disfungsi ereksi?

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bersepeda secara rutin dapat menekan saraf pudendal yang mengirimkan sensasi dari alat kelamin ke otak dan ini dapat menyebabkan masalah ereksi.

Selain itu, sadel  sepeda yang tidak tepat juga terkait dengan rasa nyeri pada testis dan disfungsi panggul yang pada akhirnya bisa mempengaruhi fungsi ereksi.

Namun, bersepeda dalam jumlah sedang tidak dianggap berdampak negatif pada fungsi ereksi. Perlu diingat penting untuk beristirahat jika bersepeda dalam jarak yang panjang.

Baca juga: Hati-Hati, Hipertensi Juga Bisa Sebabkan Impotensi

12. Apakah disfungsi ereksi dapat menyebabkan kemandulan?

Mengalami masalah ereksi tidak selalu berarti jumlah sperma rendah. Namun, jika menghadapi kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi selama hubungan seksual, ini dapat menghambat kemampuan kita dan pasangan untuk menghasilkan kehamilan.

Selain itu, jika disfungsi ereksi tidak diatasi, dapat muncul masalah emosional antara kita dan pasangan.

13. Makanan apa yang dapat mengatasi disfungsi ereksi?

Menurut dr. Bajic, tidak ada makanan khusus yang telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kemampuan ereksi. Namun, menjaga kesehatan jantung dapat berkontribusi pada menjaga fungsi seksual tetap optimal.

14.Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi disfungsi ereksi?

Tindakan terbaik yang bisa kita ambil terkait dengan disfungsi ereksi adalah berkonsultasi dengan seorang ahli urologi.

Namun, salah satu langkah terbaik yang dapat ambil untuk meningkatkan kesehatan seksual dan juga kesehatan secara keseluruhan adalah dengan menjalani pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Sebagai panduan, usahakan untuk berolahraga yang meningkatkan kesehatan jantung, seperti jogging, berenang, atau bersepeda, selama 45 menit tiga kali seminggu.

15. Haruskah saya menemui dokter tentang disfungsi ereksi?

Tentu, mencari panduan medis sangat penting jika mengalami disfungsi ereksi secara konsisten.

Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah berbicara dengan penyedia layanan kesehatan utama atau membuat janji dengan seorang ahli urologi untuk mendiskusikan masalah ini.

Mereka akan dapat membantu mengidentifikasi penyebab disfungsi ereksi yang akan membantu menentukan rencana pengobatan yang sesuai.

 Baca juga: 7 Penyebab Hubungan Seks Terasa Menyakitkan bagi Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com