KOMPAS.com - Bulu tubuh yang tidak diinginkan bisa menjadi penampilan, khususnya pada perempuan. Sebagai respons terhadap gangguan ini, berbagai metode penghilangan bulu terus berkembang.
Banyak orang menggunakan metode tertentu untuk mengilangkan bulu tubuh. Hal ini termasuk waxing, sugaring, shaving, krim, hingga perawatan laser.
Berbeda dengan metode waxing atau sugaring yang bisa terasa sakit, krim penghilang bulu tidak menyebabkan rasa sakit dan bisa digunakan berkali-kali untuk menjaga kulit tetap halus.
Selain itu, biaya krim penghilang bulu jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan perawatan penghilang bulu menggunakan laser.
Baca juga: Mencukur Bikin Rambut Tambah Lebat, Benarkah?
Pada krim penghilang bulu biasanya terdapat kalsium tioglikolat atau kalium tioglikolat, yaitu zat yang menghancurkan keratin atau protein yang terdapat pada rambut.
"Rambut berubah menjadi seperti jeli dan mudah terlepas ketika produk ini digunakan," jelas Merry Thornton, pendiri Element Medical Aesthetics di New Canaan.
Namun, hanya rambut yang terletak di permukaan kulit yang dapat dihilangkan krim penghilang bulu tubuh ini. Bagian batang rambut atau akarnya tetap utuh. Itulah mengapa produk-produk ini hanya memberikan hasil sementara.
Krim penghilang bulu pada umumnya aman, tetapi penting untuk mengikuti petunjuk pemakaiannya dengan tepat.
Disarankan untuk melakukan tes tempel dan menunggu 24 jam, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif. Hal ini untuk memastikan tidak ada reaksi yang merugikan.
Berikut cara menggunakan krim penghilang bulu tubuh yang benar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.