Antoine juga membuat berbagai mesin jam untuk merek-merek lain, selain mereknya sendiri. Pada perkembangannya, bahkan Patek Philippe dan Cartier pun memesan mesin dari Jaeger-LeCoultre, sehingga brand ini kerap disebut sebagai Watchmaker’s Watchmaker atau pembuat jam-nya para pembuat jam.
Nama Jaeger-LeCoultre sendiri sebenarnya baru dipakai pada tahun 1937 ketika cucu Antoine, Jacques-David LeCoultre berkolaborasi dengan pembuat jam untuk Angkatan laut Prancis, Edmond Jaeger.
Jaeger-LeCoultre (JLC) saat ini memiliki La Grande Maison di lingkungan yang tenang di Vallée de Joux, dengan pemandangan Pegunungan Jura. Tempat ini adalah lokasi awal Antoine membangun mereknya sendiri.
Di sana semua pembuat jam, insinyur, desainer, pengrajin bekerja di bawah satu atap untuk melahirkan arloji-arloji menawan yang menjadi incaran para kolektor.
Dengan pembukaan butik pertamanya di Indonesia di Plaza Senayan, Jaeger-LeCoultre menghadirkan bagian dari La Grande Maison, dan menerjemahkan semangatnya lewat desain gaya art deco.
Di butik ini kita bisa melihat berbagai arloji dengan beragam komplikasi yang menunjukkan keahlian JLC dalam pembuatan jam.
Di sana ada juga koleksi arloji berwajah ganda yang bisa dibalik, Reverso, dalam beragam versi, serta beberapa seri bersejarah, termasuk jam yang dikenakan aktor Benedict Cumberbatch dalam film Doctor Strange.
Baca juga: Kisah Reverso, Arloji Unik yang Bisa Dibalik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.