Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 08:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Meskipun para orangtua tahu bahwa tidur adalah pilar penting bagi kesehatan anak, namun banyak dari mereka yang masih tidak yakin tentang seberapa banyak waktu tidur yang cukup bagi buah hatinya.

Sejak bayi hingga remaja dan seterusnya, anak-anak melewati serangkaian tahap perkembangan, sehingga kebutuhan tidur mereka pun berubah.

Baik bayi yang mulai berjalan atau remaja yang sedang mengalami masa puber, ada banyak hal yang terjadi di balik layar, dan anak-anak membutuhkan banyak tidur untuk mendukung proses-proses tersebut.

Selanjutnya, kita akan melihat berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan anak-anak di setiap tahap perkembangan.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Mengacaukan Waktu Tidur

Berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan anak?

Tidur yang cukup memiliki beragam manfaat bagi anak-anak. Kebiasaan sehat ini dikaitkan dengan berbagai hasil positif, termasuk peningkatan perhatian, pembelajaran, memori, regulasi emosi, kesehatan fisik dan mental, dan banyak lagi.

Di sisi lain, kurang tidur dapat merugikan anak-anak dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko, kecelakaan, cedera, hipertensi, obesitas, diabetes, dan depresi. 

Sementaraa, terlalu banyak tidur juga tidak ideal untuk anak-anak - sering tidur lebih dari yang disarankan dapat dikaitkan dengan efek seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan mental.

Jadi, di manakah titik temunya? American Academy of Sleep Medicine (AASM) mengembangkan rekomendasi konsensus berikut untuk durasi tidur pada anak-anak dan remaja:

Baca juga: Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Tidak Makan Mendekati Waktu Tidur

  • Bayi usia 4-12 bulan: 12-16 jam per 24 jam (termasuk tidur siang)
  • Anak usia 1-2 tahun: 11-14 jam per 24 jam (termasuk tidur siang)
  • Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam per 24 jam (termasuk tidur siang)
  • Anak usia 6-12 tahun: 9-12 jam per 24 jam
  • Remaja berusia 13-18 tahun: 8-10 jam per 24 jam

Rekomendasi untuk bayi di bawah usia 4 bulan tidak disertakan di atas karena kebiasaan tidur mereka dapat bervariasi secara drastis, namun masih dalam kisaran normal dan sehat.

 

Membantu anak tidur lebih nyenyak

Mulai dari tertidur sendiri hingga menenangkan diri sendiri untuk tidur kembali ketika terbangun di malam hari adalah keterampilan anak yang harus dipelajari.

"Jika kita ingin mereka kembali tidur tanpa bantuan di tengah malam, kita harus membantu mereka mengatur pola tidurnya."

Demikian kata Macall Gordon, M. A. yang adalah salah satu dosen enior untuk Departemen Psikologi Terapan di Universitas Antiokhia, Seattle, Amerika Serikat.

Gordong menyebut, jika seorang anak kesulitan untuk tertidur sendiri pada waktu tidur, mereka tidak mungkin dapat melakukannya di tengah malam.

Kemungkinan besar, mereka akan mengulangi proses tidur sebelum tidur yang biasa mereka lakukan - bersama orangtuanya.

Nah, di bawah ini diuraikan beberapa tips bagi orangtua untuk membantu anak-anak tidur lebih nyenyak.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur yang Diperlukan Tubuh?

  • Miliki rutinitas sebelum tidur yang konsisten

Selain rutinitas sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur yang sehat, rutinitas ini juga membantu anak-anak mengembangkan rasa nyaman di masa kanak-kanaknya.

Orangtua dianjurkan untuk membangun dan mempertahankan waktu tidur yang nyenyak bersama anak-anak mereka.

Ketika anak menjalani proses yang sama -seperti meredupkan lampu, mandi, dan membaca- setiap malam, mereka mulai mengasosiasikan ritual-ritual tersebut dengan waktu tidur dan lantas tidur.

Pada akhirnya, isyarat-isyarat tersebut menjadi begitu mendarah daging sehingga anak secara otomatis mengasosiasikannya dengan waktu tidur.

  • Jaga suasana tetap sejuk, gelap, dan tenang

Salah satu aturan terpenting dari kebersihan tidur yang baik adalah menjaga lingkungan tidur yang sejuk, gelap, dan tenang.

Hal ini juga berlaku untuk anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa ketika tiba waktunya untuk memadamkan lampu, si kecil tidur di kamar yang nyaman dan siap untuk istirahat malam yang nyenyak.

  • Aktivitas yang menenangkan sebelum tidur

Setiap orangtua berharap bahwa menidurkan si kecil semudah membalikkan sakelar lampu di dinding, tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian.

Baca juga: 3 Kunci agar Anak Tumbuh Tinggi: Nutrisi, Waktu Tidur, dan Aktivitas

Jika anak belum cukup tenang untuk tidur, tidak ada salahnya membiarkannya melakukan aktivitas yang menenangkan sampai ia siap untuk tidur.

Membiarkan anak membaca buku atau bermain dengan tenang tidak masalah; pastikan saja itu bukan televisi atau video game.

  • Tingkatkan aktivitas fisik anak

Di penghujung hari, anak yang lelah adalah anak yang mengantuk, jadi pastikan si kecil mendapatkan banyak aktivitas fisik di siang hari.

Meskipun beberapa jam di taman dan bermain dengan teman-teman adalah hal yang bagus, ingatlah bahwa menantang mereka secara mental juga dapat membantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com