Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Cuci Hidung untuk Lindungi Keluarga dari Polusi Udara

Kompas.com, 27 September 2023, 07:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Polusi udara yang membuat kualitas udara memburuk jadi perhatian publik beberapa waktu belakangan.

Kondisi ini juga memicu kekhawatiran banyak pihak akan risiko penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat ISPA pada Anak

Apalagi pada usia rentan seperti anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang atau lansia yang kesehatannya lebih sensitif.

Studi kolaborasi platform Nafas dan Halodoc membuktikan, kasus penyakit pernapasan naik hingga 34 persen selama Juni-Agustus lalu, bersamaan ketika terjadi kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Kasus Penyakit Pernapasan Naik 34 Persen

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Anas Ma’ruf, MKM, mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol khusus guna mengurangi efek buruk polusi pada kesehatan.

"Memakai masker medis terutama bila beraktivitas di luar ruangan dan segera memeriksakan diri bila mengalami gangguan pernapasan," ujarnya, dalam webinar kemarin.

Polusi udara dan kualitas udara buruk memicu tingginya kasus penyakit pernapasan di wilayah JabodetabekNafas x Halodoc Polusi udara dan kualitas udara buruk memicu tingginya kasus penyakit pernapasan di wilayah Jabodetabek
Dokter sekaligus Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS, menambahkan penggunaan masker dengan standar KF94 atau KN95 yang mampu menyaring partikel PM2.5.

Baca juga: Tips Memilih Masker di Tengah Polusi Udara yang Kian Memburuk

Langkah preventif lainnya yakni dengan irigasi hidung atau dikenal juga dengan istilah cuci hidung secara berkala.

"Untuk membersihkan rongga hidung dengan larutan fisiologis seperti larutan Natrium Klorida," terangnya.

Irigasi hidung yang dilakukan dengan benar membantu mencegah bakteri, virus, dan kuman di saluran pernapasan kita.

Berikut adalah langkah cuci hidung yang bisa kita terapkan di rumah:

Langkah 1

Pastikan tangan kering dan bersih.

Baca juga: Cuci Hidung dengan Air Garam Disebut Bisa Menghilangkan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

Langkah 2

Siapkan wadah air ukuran kecil dan sedang, spuit ukuran 10 cc, dan larutan NaCl. Tuang cairan tersebut ke dalam wadah kecil lalu ambil cairan menggunakan spuit.

Langkah 3

Ilustrasi cuci hidung dengan NaCl.SHUTTERSTOCK/ivan_kislitsin Ilustrasi cuci hidung dengan NaCl.
Posisikan tubuh senyaman mungkin.

Miringkan kepala (sekitar 45 derajat) ke kanan, apabila mencuci lubang hidung sebelah kiri dan sebaliknya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau