KOMPAS.com - Polusi udara yang membuat kualitas udara memburuk jadi perhatian publik beberapa waktu belakangan.
Kondisi ini juga memicu kekhawatiran banyak pihak akan risiko penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat ISPA pada Anak
Apalagi pada usia rentan seperti anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang atau lansia yang kesehatannya lebih sensitif.
Studi kolaborasi platform Nafas dan Halodoc membuktikan, kasus penyakit pernapasan naik hingga 34 persen selama Juni-Agustus lalu, bersamaan ketika terjadi kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Kasus Penyakit Pernapasan Naik 34 Persen
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Anas Ma’ruf, MKM, mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol khusus guna mengurangi efek buruk polusi pada kesehatan.
"Memakai masker medis terutama bila beraktivitas di luar ruangan dan segera memeriksakan diri bila mengalami gangguan pernapasan," ujarnya, dalam webinar kemarin.
Baca juga: Tips Memilih Masker di Tengah Polusi Udara yang Kian Memburuk
Langkah preventif lainnya yakni dengan irigasi hidung atau dikenal juga dengan istilah cuci hidung secara berkala.
"Untuk membersihkan rongga hidung dengan larutan fisiologis seperti larutan Natrium Klorida," terangnya.
Irigasi hidung yang dilakukan dengan benar membantu mencegah bakteri, virus, dan kuman di saluran pernapasan kita.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.