Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Tanda-tanda Awal Terjadinya Panic Attack Menurut Ahli

Kompas.com - 11/10/2023, 20:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan panik atau panic attack bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi orang-orang yang pernah mengalaminya.

Meskipun tidak mengancam jiwa, namun serangan panik yang berlangsung secara terus menerus dapat secara drastis memengaruhi kualitas hidup.

Tak jarang, serangan panik bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk beraktivitas karena adanya berbagai kondisi yang mengganggu, seperti napas pendek, pusing, tubuh gemetar, dan lainnya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan saat Panik Attack Kambuh?

Tanda-tanda awal serangan panik

Untuk memahami lebih lanjut mengenai serangan panik dan tanda-tanda awal yang perlu diperhatikan, seorang dokter dan anggota dewan pakar medis di Eat This Not That, Dr Mike Bohl, MD, MPH, ALM, menjelaskannya sebagai berikut.

• Mengalami ketakutan ekstrem secara tiba-tiba

Menurut Mayo Clinic, serangan panik terjadi ketika kita tiba-tiba diliputi rasa takut yang luar biasa. Kita mungkin merasa seolah-olah mengalami serangan jantung, atau bahkan kematian.

Untungnya, sebagian besar orang hanya mengalami satu atau dua kali episode yang mengerikan ini sepanjang hidupnya. Namun, sebagian orang lainnya cukup sering mengalaminya.

Mereka bahkan hidup dalam ketakutan akan terjadinya serangan panik lagi di kemudian hari, dan ini disebut sebagai gangguan panik atau panic disorder.

Kabar baiknya, gangguan ini dapat diobati dengan perawatan yang tepat. Tetapi pertama-tama, kita perlu mengenali beberapa tanda peringatan dini serangan panik.

• Gejalanya dapat berupa rasa sesak di dada

Dr Bohl mengatakan, serangan panik jarang sekali memunculkan tanda-tanda peringatan karena kondisi ini biasanya terjadi secara tiba-tiba.

Namun, ada beberapa gejala fisik yang dapat memberikan firasat bahwa sesuatu sedang terjadi atau akan segera terjadi.

"Gejala fisik yang khas dari serangan panik meliputi detak jantung yang berdebar-debar, sesak napas atau dada terasa sesak, berkeringat dan menggigil, gemetar, sakit perut, mual, pusing, mati rasa, hingga kesemutan," jelas Dr Bohl.

"Kita juga mungkin merasa 'terpisah' dari dunia atau memiliki perasaan yang kuat akan datangnya malapetaka, atau tingkat kecemasan yang ekstrem," ia menambahkan.

Baca juga: Simak, Alasan Serangan Panik bisa Memicu Sesak Napas

• Dipicu oleh tingkat stres yang tinggi

Menurut Dr Bohl, serangan panik biasanya dipicu oleh tingkat stres yang tinggi, meskipun ada hal-hal lain yang dapat menyebabkan serangan panik.

Misalnya, penyalahgunaan zat dan kafein dapat memicu serangan, dan beberapa dapat dipicu sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu.

"Dan bukan hanya itu, peristiwa besar dalam hidup, seperti kematian orang yang dicintai atau trauma, dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami serangan panik," terangnya.

"Begitu pula dengan perbedaan genetik atau adanya kondisi medis seperti gangguan panik, PTSD, atau hipertiroidisme," ungkap dia.

Mengatasi serangan panik

Jika kita merasa mengalami serangan panik, langkah paling penting dalam mengatasinya adalah dengan mengakui bahwa serangan itu terjadi.

Dr Bohl menginstruksikan untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa kita mengalami serangan panik dan itu akan berlalu, setelah itu kita akan baik-baik saja.

"Saat melakukan ini, kita dapat mempraktikkan teknik-teknik mindfulness, seperti bernapas dalam-dalam, fokus pada suatu objek, atau fokus pada bagian tubuh yang berbeda dan mengendurkan otot-otot satu per satu," sarannya.

Apabila kita sampai pada titik di mana kita secara teratur mengalami serangan panik dan secara konsisten hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang berada di luar kendali, ini adalah waktu yang tepat untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan.

"Untungnya, terapi dan obat-obatan dapat membantu mengurangi risiko mengalami serangan panik di masa depan, dan konseling dapat membantu kita mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi serangan panik saat kita mengalaminya," ujar Dr Bohl.

Baca juga: 6 Cara Menangani IBS dan Serangan Panik yang Terjadi Bersamaan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com