Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2023, 10:26 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamu mungkin berpikir bahwa setiap ulang tahun berlalu, jantungmu menjadi sama usianya denganmu. Padahal kenyataannya, jantung terkadang menua lebih cepat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), setengah dari laki-laki dan 20% dari perempuan di AS memiliki jantung yang lima tahun lebih tua dari usia kronologis mereka. Bagi orang berkulit hitam, kesenjangannya bisa mencapai 11 tahun.

Mengapa begitu? Ahli jantung Vikas Sunder, MD, menjelaskan bagaimana jantung kita menua seiring berjalannya waktu, cara mengetahui apakah jantung menua sebelum waktunya, dan cara menjaga jantung agar tetap sehat dan awet muda.

Baca juga: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Jantung, Mudah Diterapkan

Cara mengetahui jantung menua sebelum waktunya

Kita bisa mendapatkan gambaran tentang “usia jantung” melalui kalkulator usia jantung online. Ini adalah cara untuk mengukur usia kardiovaskular kita berdasarkan berbagai faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, masalah kesehatan masa lalu, dan riwayat keluarga.

Informasi ini penting karena jantung yang menua cenderung memiliki arteri yang lebih kaku dan terkalsifikasi, jaringan otot yang menebal dan kaku, kelainan pada sistem konduksi, dan katup yang tidak berfungsi.

Cara lain yang lebih baru untuk mengukur keseluruhan risiko penyakit kardiovaskular adalah dengan menggunakan Kalkulator Risiko Kardiovaskular dari American Heart Association dan American College of Cardiology.

Alat online ini menggunakan metrik serupa untuk menentukan risiko dasar kita selama 10 tahun ke depan terkena penyakit kardiovaskular aterosklerotik.

Usia jantung yang lebih tua atau peningkatan risiko penyakit jantung jelas bukan hal yang diharapkan oleh siapa pun, namun kabar baiknya adalah mengetahui informasi ini dapat membantu kita dan penyedia layanan kesehatan dalam mencegah masalah-masalah di masa depan.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sesuai Usia

Risiko yang terkait dengan penuaan jantung lebih cepat

Faktor-faktor seperti riwayat kesehatan dapat membantu memberikan gambaran kepada penyedia layanan kesehatan tentang usia jantung dan risiko penyakit kardiovaskular secara keseluruhan.

Gen yang kita warisi dari orang tua mungkin berperan, namun faktor gaya hidup lainnya juga penting.

Meskipun beberapa di antaranya tidak dapat diubah, kita dapat mengelola sebagian besarnya yang meliputi:

  • Usia kronologis. Risiko penyakit jantung mulai meningkat setelah usia 55 tahun, karena pembuluh darah mulai menegang dan penumpukan plak di arteri mulai mengganggu aliran darah.
  • Jenis kelamin. Pria memiliki risiko terkena penyakit jantung sekitar 10 tahun lebih awal dibandingkan wanita. Wanita umumnya dilindungi oleh estrogen sampai setelah menopause kemudian risiko penyakit jantung mereka mulai sama dengan risiko pria.
  • Sejarah keluarga. Risiko kita terkena penyakit jantung lebih tinggi jika ayah atau saudara laki-laki kandung didiagnosis mengidap penyakit tersebut sebelum usia 55 tahun, atau juga ibu atau saudara.
  • Tekanan darah. Tekanan darah yang lebih dari 120/80 mmHg membuat jantung menua.
  • Kolesterol. Semakin tinggi kadar kolesterol kita, semakin tua usia jantung.
  • Merokok. Merokok dalam jenis apa pun meningkatkan risiko serangan jantung, meskipun hanya terjadi sesekali. Paparan asap rokok juga bisa berbahaya bagi tubuh.
  • Berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat membebani jantung.
  • Diabetes. Diabetes atau pradiabetes dapat membuat kita berisiko lebih besar terkena masalah jantung.

“Kami tahu bahwa cara paling penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis, gagal jantung, dan fibrilasi atrium adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat selama hidup,” kata dr. Sunder.

Baca juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Jantung di Usia Muda

Cara menjaga jantung agar tetap muda dan sehat

Tangani penyakit atau kondisi kronis

Menjaga tekanan darah kita dalam kisaran normal dapat meminimalkan risiko. Hal yang sama berlaku untuk diabetes dan kolesterol tinggi.

Penyakit lain, seperti penyakit tiroid, serta beberapa obat, dapat melemahkan jantung. Jadi lakukanlah pemeriksaan rutin, ikuti rencana perawatan doktermu dan minum obat sesuai resep.

Tetap aktif

Jantung membutuhkan latihan agar tetap bugar dan olahraga adalah cara yang sederhana namun tepat, mengingat hal itu dapat membantu meningkatkan kekuatan pemompaan jantung dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Olahraga teratur juga membantu menjaga berat badan dan tekanan darah tetap terkendali serta mengurangi stres.

Jika kamu mempunyai penyakit yang membuat olahraga menjadi sulit, carilah program olahraga yang dimodifikasi dan lebih sesuai dengan kemampuanmu.

“Kami merekomendasikan untuk mencoba melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang, misalnya bersepeda atau jalan cepat,” saran dr. Sunder.

Pertahankan pola makan yang baik

Cara lain untuk menunjukkan kepedulian terhadap jantung adalah dengan mengikuti pola makan sehat. Ini karena banyak bahan makanan kita yang dapat membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Cobalah menjalani pola makan yang menyehatkan jantung berarti memasukkan lebih banyak makanan sehat ke dalam piring seperti biji-bijian, sayuran, dan protein tanpa lemak. Dr Sunder juga merekomendasikan untuk menghindari lemak trans, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh, garam, dan gula rafinasi.

Baca juga: 7 Perubahan Gaya Hidup untuk Jaga Kesehatan Jantung

Berhenti merokok

Ini mutlak diperlukan untuk melindungi jantung. Tembakau sangat membuat ketagihan, dan sulit untuk berhenti. Belum lagi kandungan racun dalam asap rokok yang menimbulkan akibat buruk bagi kesehatan.

Karenanya berhenti merokok adalah salah satu hal yang dapat kamu lakukan untuk merawat jantung.

Jangan terlalu banyak mengonsumsi alkohol

Mengurangi asupan alkohol adalah cara bagus lainnya untuk menjaga jantung agar tetap dalam kondisi yang baik. Minum alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kardiomiopati, dan risiko stroke yang lebih besar.

Secara umum, sebaiknya tidak melebihi dua porsi minuman jika kamu laki-laki dan tidak lebih dari satu minuman jika kamu adalah perempuan.

Jika kamu ingin mengubah konsumsi alkohol dan tidak tahu harus mulai dari mana, berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan adalah langkah awal yang baik mengingat mereka dapat memberikan panduan yang disesuaikan berdasarkan status kesehatan.

Dapatkan pemeriksaan rutin

Terkadang, jantungmu mungkin memerlukan pemeriksaan meskipun kamu tidak merasa membutuhkannya. Oleh karena itu, ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan rutin sehingga dokter dapat menguji tekanan darah, trigliserida, glukosa puasa, dan kolesterolmu, atau sekadar mendiskusikan gejala apa pun yang mungkin sedang kamu alami.

Dengan cara ini penyedia layanan kesehatanmu dapat membantu mengidentifikasi masalah jantung sebelum menyebabkan masalah serius.

Baca juga: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Jantung

Jangan abaikan gejala yang tidak biasa

Meskipun melakukan pemeriksaan rutin itu penting, penting juga untuk mendengarkan tubuh saat dia memberi tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi.

Jika kamu mengalami gejala-gejala berikut, segera hubungi penyedia layanan kesehatan:

• Sesak napas.

• Bengkak di kaki.

• Nyeri dada.

• Kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya.

• Perubahan mendadak dalam toleransi olahraga.

• Palpitasi jantung.

• Kebingungan.

• Pusing.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Tiap Hari untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com