Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gejala Radang Tenggorokan yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 19/10/2023, 04:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Selain itu, kita juga melihat ada bintik-bintik merah kecil di langit-langit mulut.

Abramowitz menyarankan sebaiknya, periksakan diri ke dokter spesialis apabila kondisi tidak kunjung membaik.

Baca juga: Radang Tenggorokan, Boleh Ngopi atau Tidak?

  • Adanya kelenjar yang membengkak

Cobalah sentuh leher, mungkin akan terasa adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri.

"Ini biasanya terasa nyeri dan terkadang terasa seperti benjolan kecil yang elastis," kata Abramowitz.

Pembengkakan kelenjar getah bening hanyalah salah satu gejala radang tenggorokan yang mungkin muncul.

Namun, jika kelenjar getah bening tidak membengkak, tidak berarti itu bukan radang tenggorokan.

  • Tidak ada batuk

Batuk berasal dari bagian bawah tenggorokan, sementara radang tenggorokan terjadi lebih dekat ke bagian atas. Jadi jangan anggap ini sebagai gejala radang tenggorokan.

Menurut Abramowitz, jika seseorang batuk, itu menandakan ada lendir yang menetes di bagian belakang hidung.

Iritasi terjadi lebih jauh ke bawah di tenggorokan, yang menyebabkan batuk.

  • Tidak kunjung sembuh

Perhatikan gejala radang tenggorokan yang terus berlangsung selama beberapa waktu dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan membaik.

Abramowitz mengatakan, infeksi virus biasanya akan mereda dalam waktu seminggu.

Namun, jika gejalanya tetap ada selama 7-10 hari, kita perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya faktor lain, seperti infeksi bakteri.

Jika mencurigai adanya radang tenggorokan, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan akan melakukan tes radang tenggorokan dengan mengambil sampel usapan tenggorokan.

Baca juga: Rekomendasi Minuman untuk Redakan Radang Tenggorokan

Apabila hasilnya menunjukkan adanya infeksi, kemungkinan besar dokter akan meresepkan antibiotik.

Walaupun radang tenggorokan umumnya merupakan kondisi ringan, namun pada anak-anak dan remaja bisa dibarengi komplikasi serius, seperti demam rematik yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung rematik jika tidak diobati.

Kondisi ini dapat membahayakan jantung, sendi, otak, dan kulit.

Namun, setelah didiagnosis dan menerima perawatan yang tepat, kemungkinan besar kondisi ini akan pulih dengan cepat.

Abramowitz mengatakan, biasanya kita akan merasakan pemulihan setelah 24-48 jam setelah memulai pengobatan dengan antibiotik.

Setelah tidak lagi demam selama 24 jam, kita bisa kembali melakukan aktivitas tanpa perlu khawatir akan menularkannya kepada orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com