KOMPAS.com - Tato semakin populer dalam budaya modern, bukan hal yang asing melihat orang mengekspresikan diri mereka melalui seni merajah tubuh ini.
Namun, proses pembuatan tato tidak selalu bebas dari risiko. Dalam proses yang melibatkan ratusan hingga ribuan tusukan jarum per menit, risiko infeksi kulit menjadi sesuatu yang harus diwaspadai.
Infeksi dapat terjadi sebelum bahkan saat proses pembuatan tato selesai. Ini menekankan pentingnya sterilisasi dan sanitasi yang benar dari seniman tato. Untuk itu, pastikan kamu melakukan riset sebelum memilih tempat tato, memeriksa reputasi serta standar sterilisasi yang diterapkan.
Meski begitu, berdasarkan sebuah studi pada tahun 2022, hanya sekitar 1 hingga 5 persen tato yang berakhir terinfeksi. Jika terjadi infeksi, penting untuk segera mencari perawatan medis yang tepat.
Berikut adalah tanda-tanda yang bisa menandakan bahwa tato kamu terinfeksi dan tindakan yang harus diambil jika situasi tersebut terjadi.
Baca juga: 4 Trik Jitu agar Proses Bikin Tato Tidak Terasa Sakit
Melihat adanya nanah keluar dari area tato merupakan indikator utama tato kamu mungkin mengalami infeksi.
Menurut Viseslav Tonkovic-Capin, seorang dokter kulit bersertifikasi yang berbasis di wilayah metro Kansas City, jika situasi seperti ini terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter guna menentukan apakah infeksi tersebut dapat ditangani di rumah atau membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
Tonkovic-Capin menyarankan untuk mencoba membersihkan area tato menggunakan sabun antibakteri cair dan mengoleskan salep antibiotik. Cobalah proses ini selama tiga hingga empat kali sehari.
Jika kamu mulai melihat perubahan warna merah muda yang semakin meluas atau merasakan sensasi panas berdenyut yang menyebar dari sekitar area tato, kemungkinan kamu sedang mengalami infeksi
Jika ini terjadi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan antibiotik baik secara topikal maupun oral.
Tonkovic-Capin menjelaskan bahwa meskipun pembengkakan dan sensasi hangat bisa terjadi tanpa adanya infeksi, namun jika gejala tersebut berlangsung lebih dari tiga hari atau semakin memburuk, kemungkinan besar itu adalah infeksi.
Dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City, Susan Bard, menjelaskan benjolan yang keras (granuloma) dapat menunjukkan adanya reaksi alergi terhadap pewarna tato.
Bard menambahkan, ruam yang menyebabkan rasa gatal juga bisa terjadi sebagai reaksi alergi terhadap pewarna yang digunakan dalam tato, terutama sering terjadi pada pewarna berwarna merah.
Dalam situasi apapun, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter kulit atau dokter umum untuk penanganan yang tepat.
Infeksi kulit seringkali menunjukkan gejala yang mirip dengan jenis infeksi lainnya. Salah satu gejala umum yang dapat terjadi adalah demam.