Memutuskan hubungan dengan keluarga toxic bisa menjadi proses penjang karena adanya perasaan yang saling bertentangan.
Misalnya, kita merasa berhutang budi karena orangtua telah membiayai pendidikan meskipun hubungan yang terjalin sebenarnya tidak sehat.
Baca juga: 3 Cara Menetapkan Batasan dari Orangtua Toxic agar Lebih Sehat Mental
"Namun, Anda mungkin mempertimbangkan untuk memutuskan kontak jika pengalaman buruk yang Anda alami masih lebih besar daripada saat-saat menyenangkan," terang Gibson.
Isu politik terbukti bisa merusak hubungan keluarga tapi Gibson mengatakan bahwa biasanya ada lebih dari itu.
“Kita harus ingat bahwa segala sesuatu mempunyai sejarah,” ujarnya.
Konflik utamanya bukan siapa pilihan kita pada pemilu tapi lebih pada bagaimana perbedaan pendapat tersebut diatasi.
Misalnya, orangtua yang membentak atau meremehkan pandangan kita karena tidak setuju dengan mereka, hal yang mungkin terjadi dalam perdebatan lainnya.
Baca juga: Ingin Disayang Mertua? Biarkan Mereka Menang Saat Berdiskusi soal Politik
Misalnya, orangtua yang menata ulang furnitur tanpa izin rumah kita atau memberikan makanan yang terlarang untuk anak kita.
Pelanggaran ini menjadi bukti jika mereka mengabaikan keinginan kita terkait hal pribadi.
Gibson juga mengatakan bahwa adanya kekerasan fisik atau psikologis juga bisa jadi pertimbangan putus hubungan.
“Ketika ada bahaya pada kesehatan Anda, Anda mungkin terpaksa memilih antara kesehatan fisik Anda atau kontak dengan orang tersebut,” katanya.
Baca juga: 4 Jenis Perilaku Orangtua yang Merusak Harga Diri Anak
Namun Gibson menilai, sering kali hal tersebut tidak dihargai oleh orangtua atau keluarga toxic.
“Masalahnya adalah bagi orang-orang yang belum dewasa secara emosional, mereka cenderung berpikir semua atau tidak sama sekali,” katanya.
Baca juga: Tanda-tanda Trauma Masa Kecil yang Terpendam pada Orang Dewasa
Putus hubungan keluarga tidak harus menjadi hal yang permanen.
Gibson mengatakan, terkadang itu dibutuhkan agar orang bisa istirahat dari hubungan keluarga yang tidak sehat itu.
Apalagi jika kita masih menghadapi berbagai masalah lain dalam hidup termasuk pekerjaan atau kesehatan.
"Kuncinya adalah Anda mulai menetapkan norma dalam hubungan bahwa 'Saya memutuskan berapa banyak kontak yang ingin saya miliki atau seberapa banyak kontak yang baik untuk saya,'" katanya.
Baca juga: Cara Menghadapi Keluarga Toxic, Perlukah Putus Hubungan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.