Praktisi medis biasanya dapat memberikan saran dan memeriksa kesehatan gigi agar penggunaan cuka apel tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan yang lain.
Baca juga: Cara Menggunakan Cuka Apel sebagai Deodoran Alami
Meski pun risikonya tergolong ringan, namun cuka apel dapat menimbulkan gejala yang mengganggu rutinitas.
Jika memang ingin mencobanya, berikut rekomendasi yang bisa diterapkan.
Memilih tingkat keasaman rendah: Untuk pemula, sebaiknya memilih tingkat keasaman cuka apel yang rendah, misalnya antara 4 hingga 8 persen.
Diencerkan: Penggunaan cuka apel tanpa dilarutkan bisa menimbulkan sensasi panas di mulut hingga tenggorokan. Untuk itu, larutan cuka apel dapat dicampur dengan air hangat dengan komposisi 2:3.
Berkumur: Larutan cuka apel dapat dijadikan obat kumur selama 20 detik saja dan pastikan cairannya dibuang agar tidak tertelan di tahap awal sebelum menyikat gigi.
Pembilasan: Setelah berkumur pastikan menyikat gigi dan bilas dengan air bersih. Hindari menggunakannya sebagai obat kumur di sesi akhir gosok gigi, karena menyisakan kandungan cuka apel di mulut terlalu lama bisa membuat enamel gigi rusak.
Baca juga: Cuka Apel untuk Turunkan Berat Badan, Caranya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.