Beberapa topping populer pada pizza terdiri dari bahan hewani, seperti daging olahan.
Penelitian telah menunjukkan, mengonsumsi daging olahan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi pada jenis daging ini.
Sebagai contoh, sebuah meta-analisis pada 614.062 orang menemukan, mereka yang mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari memiliki risiko penyakit jantung 42 persen lebih tinggi.
Selain itu, kebanyakan orang menganggap keju sebagai bahan penting dalam pizza.
Penelitian menunjukkan, meskipun keju merupakan sumber lemak jenuh dan kolesterol makanan, keju hanya sedikit atau bahkan tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol.
Sebuah penelitian selama 12 minggu terhadap 164 orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit jantung menemukan bahwa mengonsumsi keju berlemak tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dibandingkan dengan konsumsi keju rendah lemak.
Selain itu, suatu penelitian yang membandingkan efek konsumsi keju atau mentega terhadap kadar kolesterol darah menunjukkan bahwa keju dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Bisa Diturunkan secara Alami, Begini Caranya
Mengganti daging olahan dengan sayuran dapat mengurangi kadar kolesterol pada pizza dan sekaligus meningkatkan kandungan serat.
Meningkatkan konsumsi serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah Anda.
Menambahkan lebih banyak sayuran pada pizza tidak hanya terbatas pada topping. Kamu juga dapat mencoba mengganti kulit pizza yang terbuat dari tepung dengan kulit yang terbuat dari sayuran.
Beberapa resep populer menggunakan kembang kol, brokoli, labu, atau zukini sebagai dasar kulit pizza.
Satu potong pizza dengan kulit yang diisi dapat mengandung hingga 13 gram lemak dan 35 mg kolesterol, sementara satu potong pizza dengan kulit biasa hanya mengandung 10 gram lemak dan 18 mg kolesterol.
Makanan cepat saji dan beberapa restoran sering menggunakan daging olahan, lemak, kolesterol, dan natrium dalam jumlah yang tinggi, sementara serat dan nutrisi penting lainnya cenderung rendah.
Dengan membuat pizza sendiri, kamu dapat meningkatkan variasi makanan dan mengontrol kandungan nutrisi yang kamu konsumsi.
Baca juga: Pizza Berbahaya bagi Pengidap Kolesterol Tinggi, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.