Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Pizza Saat Kolesterol Tinggi? Ini Cara Pilih Topping yang Tepat

Kompas.com - 08/11/2023, 07:17 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Pizza sering dianggap sebagai makanan cepat saji yang kurang sehat karena kandungan lemak jenuh dan garam yang tinggi.

Bagi kamu yang memiliki kolesterol yang tinggi mungkin kamu akan bertanya apakah boleh makan pizza jika kita sedang menjaga kadar kolesterol?

Hati secara alami memproduksi sejumlah kolesterol, sementara kita juga dapat mengonsumsi kolesterol dari sumber-sumber hewani.

Akibatnya, kandungan kolesterol dalam pizza sebagian besar bergantung pada bahan dasar hewani, seperti pepperoni, sosis, ham, dan berbagai topping daging populer lainnya.

Perlu diingat, terdapat beragam jenis pizza dengan berbagai pilihan topping. Hal ini dapat memengaruhi kualitas nutrisi pizza tersebut.

Lalu apakah aman mengonsumsi pizza jika kita memiliki kadar kolesterol tinggi?

Tidak semua jenis pizza memiliki dampak yang sama pada kesehatan. Kamu dapat membagi pizza ke dalam dua kategori, yaitu pizza ultra proses dan pizza otentik gaya Italia yang dibuat dengan bahan-bahan segar.

Baca juga: 5 Cara Terbaik untuk Turunkan Kadar Kolesterol

Makanan ultra proses mengacu pada makanan yang diproduksi secara massal di industri dengan beragam bahan. Ini termasuk pizza beku dan makanan cepat saji yang terbuat dari bahan olahan seperti daging dan keju yang diawetkan.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra proses terkait dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), dan risiko penyakit jantung.

Selain itu, makanan cepat saji cenderung memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi, mengandung lebih banyak lemak jenuh dan garam, dan ukuran porsi yang lebih besar dibandingkan dengan makanan lainnya.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan asupan lemak secara keseluruhan dalam tubuh.

Berbeda dengan pizza otentik ala Italia yang dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi.

Jika dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti saus tomat segar, pizza dapat menjadi sumber antioksidan seperti likopen.

Likopen adalah pigmen yang terdapat dalam tomat. Likopen ini berperan untuk melawan radikal bebas yang berbahaya dan bahkan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Mau Tahu, Berapa Kalori Pizza Per Potong?

Jika kamu ingin mengonsumsi pizza, kamu bisa memilih toppingnya. Pilihan topping ini dapat dengan cepat mengubah pizza yang bergizi menjadi pai yang berminyak dan berkolesterol tinggi.

Beberapa topping populer pada pizza terdiri dari bahan hewani, seperti daging olahan.

Penelitian telah menunjukkan, mengonsumsi daging olahan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi pada jenis daging ini.

Sebagai contoh, sebuah meta-analisis pada 614.062 orang menemukan, mereka yang mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari memiliki risiko penyakit jantung 42 persen lebih tinggi.

Selain itu, kebanyakan orang menganggap keju sebagai bahan penting dalam pizza.

Penelitian menunjukkan, meskipun keju merupakan sumber lemak jenuh dan kolesterol makanan, keju hanya sedikit atau bahkan tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol.

Sebuah penelitian selama 12 minggu terhadap 164 orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit jantung menemukan bahwa mengonsumsi keju berlemak tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dibandingkan dengan konsumsi keju rendah lemak.

Selain itu, suatu penelitian yang membandingkan efek konsumsi keju atau mentega terhadap kadar kolesterol darah menunjukkan bahwa keju dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.

Baca juga: Kolesterol Tinggi Bisa Diturunkan secara Alami, Begini Caranya

Tips membuat pizza agar lebih sehat 

Ubah toppingnya

Mengganti daging olahan dengan sayuran dapat mengurangi kadar kolesterol pada pizza dan sekaligus meningkatkan kandungan serat.

Meningkatkan konsumsi serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah Anda.

Coba variasi bahan dasar yang berbeda

Menambahkan lebih banyak sayuran pada pizza tidak hanya terbatas pada topping. Kamu juga dapat mencoba mengganti kulit pizza yang terbuat dari tepung dengan kulit yang terbuat dari sayuran.

Beberapa resep populer menggunakan kembang kol, brokoli, labu, atau zukini sebagai dasar kulit pizza.

Hindari pizza dengan kulit yang diisi

Satu potong pizza dengan kulit yang diisi dapat mengandung hingga 13 gram lemak dan 35 mg kolesterol, sementara satu potong pizza dengan kulit biasa hanya mengandung 10 gram lemak dan 18 mg kolesterol.

Buatlah pizza sendiri

Makanan cepat saji dan beberapa restoran sering menggunakan daging olahan, lemak, kolesterol, dan natrium dalam jumlah yang tinggi, sementara serat dan nutrisi penting lainnya cenderung rendah.

Dengan membuat pizza sendiri, kamu dapat meningkatkan variasi makanan dan mengontrol kandungan nutrisi yang kamu konsumsi.

Baca juga: Pizza Berbahaya bagi Pengidap Kolesterol Tinggi, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com