Kecerdasan juga dapat muncul dalam konteks fisik. Meski kamu tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata bagaimana mencapai suatu tempat, tapi tubuh kamu mengetahui jalannya.
Ini terjadi meskipun kamu hanya pernah berjalan ke area kota tersebut sekali dalam beberapa tahun yang lalu.
Contohnya, mungkin kamu dapat dengan cepat memahami langkah-langkah tarian yang kompleks setelah melihat instruktur menampilkannya sekali.
Tingkat kecerdasan kinestetik yang tinggi memungkinkan tubuh kamu menjadi lebih gesit dan terkoordinasi.
Kamu juga dapat mengingat pola-pola gerakan dengan mudah dan menirukannya tanpa banyak usaha.
Kecerdasan kinestetik ini tidak hanya membuat kamu terampil dalam olahraga dan aktivitas fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan dalam menangani detail-detail halus.
Orang mungkin berpikir bahwa kecerdasan dan kreativitas adalah dua hal yang saling terpisah, karena keduanya dikendalikan oleh sisi otak yang berlawanan.
Namun, orang dengan IQ tinggi sebenarnya menggunakan kedua kualitas tersebut secara bersamaan untuk mencapai tujuan mereka.
Rasa khawatir pada dasarnya merupakan upaya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan hal yang tidak menyenangkan.
Orang yang hidup dengan kecemasan umumnya menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan, bahkan tentang hal-hal yang mereka anggap tidak mungkin terjadi.
Studi kecil tahun 2011 juga menunjukkan hubungan antara kecerdasan dan kecemasan.
Penulis studi menjelaskan orang dengan IQ tinggi mungkin cenderung sangat khawatir atau bahkan kurang khawatir sama sekali.
Ini mungkin terlihat kontradiktif, tetapi ada penjelasannya.
Baca juga: 7 Cara untuk Meningkatkan IQ
Orang sangat cerdas mungkin tidak terlalu khawatir tentang hal-hal yang mereka tahu tidak mungkin terjadi, karena mereka merasa percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan.
Di sisi lain, orang yang sangat cerdas mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk merenung karena mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang potensi ancaman dan ingin mempersiapkan diri untuk setiap kemungkinan.
Pada tahun 2012, peneliti dari Belanda menemukan bahwa orang bisa mengalami perkembangan intelektual lebih baik di lingkungan yang berantakan.
Kondisi yang tidak teratur membuat otak terpaksa lebih fokus.
Efek Dunning-Kruger dimulai dengan penemuan bahwa siswa yang paling kompeten meremehkan kompetensi mereka karena mereka menganggap tugas-tugasnya mudah.
Sementara, siswa yang kurang kompeten sangat melebih-lebihkan kompetensi mereka.
Banyak orang pintar yang suka tersesat dalam sebuah buku yang bagus. Ditambah lagi, membaca itu sendiri telah terbukti dapat meningkatkan kecerdasan.
Keterampilan interpersonal yang kuat juga menunjukkan kecerdasan, seperti terampil dalam resolusi konflik.
Baca juga: Apakah IQ ditentukan oleh Genetika?
Kemampuan beradaptasi adalah komponen kunci dari kecerdasan. Ini berarti kamu mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru atau peristiwa yang berubah, yang juga menandakan ketangguhan.
Kamukah salah satunya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.