Selain itu, madu sendiri juga memiliki potensi untuk menurunkan kolesterol. Penggantian gula dengan madu juga dapat membantu menurunkan kadar trigliserida hingga 19 persen.
Antioksidan dalam madu dapat membantu melebarkan arteri ke jantung, meningkatkan aliran darah, dan menurunkan tekanan darah. Ini berpotensi mengurangi risiko pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke.
Sarang lebah memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap bakteri dan jamur tertentu.
Sebagai contoh, hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak lilin lebah dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Candida albicans, Salmonella enterica, dan E. coli.
Madu juga dikenal karena kemampuannya dalam melawan mikroorganisme. Beberapa penelitian berskala kecil menunjukkan bahwa madu dapat memberikan perlindungan terhadap parasit usus seperti Giardia lamblia.
Baca juga: Khasiat Madu, Kendalikan Kadar Gula Darah dan Kolesterol
Sarang lebah memiliki potensi untuk membantu meredakan batuk pada anak-anak, terutama mereka berisiko tinggi terhadap infeksi saluran pernapasan atas yang seringkali menyebabkan batuk.
Penelitian menyoroti bahwa madu juga memiliki potensi untuk mengurangi keparahan batuk pada anak.
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi 1/2 sendok teh (2,5 ml) madu jenis soba 30 menit sebelum tidur ternyata lebih efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan akibat batuk pada anak-anak daripada menggunakan sirup obat batuk.
Anak-anak yang mendapatkan madu soba juga tidur lebih nyenyak dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sirup obat batuk atau tidak mendapatkan perlakuan sama sekali.
Tetapi, perlu diingat bahwa madu mengandung spora bakteri C. botulinum, yang dapat membahayakan bayi muda. Oleh karena itu, baik madu maupun sarang lebah sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak yang masih berusia di bawah 12 bulan.
Baca juga: Alasan Medis Bayi Tak Boleh Minum Madu
Sarang lebah dapat menjadi alternatif yang baik untuk gula bagi penderita diabetes. Hal ini dikarenakan madu jauh lebih manis dibandingkan gula, sehingga dibutuhkan jumlah yang lebih sedikit untuk mendapatkan tingkat kemanisan yang sama.
Selain itu, madu tampaknya meningkatkan kadar gula darah lebih sedikit daripada gula rafinasi.
Meskipun demikian, madu tetap meningkatkan kadar gula darah - jadi penderita diabetes tidak boleh mengonsumsinya terlalu banyak.
Sarang lebah juga dapat berkontribusi pada hati yang lebih sehat. Dalam sebuah penelitian selama 24 minggu, campuran alkohol sarang lebah diberikan setiap hari kepada penderita penyakit hati
Hasilnya menunjukkan 48 persen dari mereka yang mengonsumsi lilin lebah melaporkan penurunan gejala seperti sakit perut, kembung, dan mual, dibandingkan dengan hanya 8 persen pada kelompok yang mendapat plasebo.