Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Erotomania Bisa Sembuh? Ketahui 5 Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/01/2024, 19:14 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Istilah erotomania memang kurang familiar di masyarakat. Namun, dalam beberapa hari terakhir erotomania ramai diperbincangkan di media sosial X.

Baca juga:

Dr. Lahargo Kembaren SpKJ, menjelaskan, erotomania merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan mental delusi. Erotomania ditandai dengan keyakinan merasa dicintai orang lain, padahal kenyataannya tidak. 

Erotomania adalah itu delusi atau waham, ditandai dengan gejala adanya keyakinan (penderita erotomania), bahwa ada seseorang mencintai dirinya, padahal sebenarnya tidak demikian,” jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2023).

Ilustrasi wanita jatuh cinta. Ilustrasi lustrasi erotomania, yakni delusi yang membuat orang merasa dicintai padahal tidak nyata. Freepik /Look Studio Ilustrasi wanita jatuh cinta. Ilustrasi lustrasi erotomania, yakni delusi yang membuat orang merasa dicintai padahal tidak nyata.

Melansir dari Medical News Today, delusi adalah masalah kesehatan mental dimana penderitanya tidak dapat membedakan kenyataan dengan imajinasi. Salah satu bentuk delusi tersebut adalah erotomania. 

Dalam kasus erotomania, penderita meyakini bahwa seorang yang mencintainya adalah seorang selebritas, publik figur, atau orang dengan status sosial lebih tinggi, dilansir dari Medical News Today. 

“Orang tersebut bisa jadi orang atau tokoh terkenal, dan yang bersangkutan (penderita erotomania) akan menolak dan tidak dapat menerima bila dikatakan bahwa apa yang diyakininya itu tidak benar,” ungkap Lahargo. 

Ada beberapa gejala yang bisa ditemui pada penderita erotomania, salah satunya berperilaku bahwa seolah-olah dia sedang menjalin hubungan dengan orang yang diyakini mencintainya. 

“Lalu, meyakini ada kejadian dalam kehidupan sehari-hari, yang menunjukkan bahwa orang lain mencintai dirinya padahal sebenarnya tidak demikian,” imbu Lahargo. 

Selain itu, penderita erotomania melakukan perilaku yang agresif seperti stalking, mencoba berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang dianggap mencintai dirinya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Ilustrasi perempuan jatuh cinta. Ilustrasi erotomania, yakni meyakini bahwa ada seseorang yang mencintainya padahal dalam kenyataannya tidak demikian. 
Freepik Ilustrasi perempuan jatuh cinta. Ilustrasi erotomania, yakni meyakini bahwa ada seseorang yang mencintainya padahal dalam kenyataannya tidak demikian.

Apakah erotomania bisa sembuh

Ilustrasi erotomania, erotomania adalah gangguan delusi yang membuat orang merasa dicintai padahal tidak nyata Ilustrasi erotomania, erotomania adalah gangguan delusi yang membuat orang merasa dicintai padahal tidak nyata

Lantas, apakah erotomania bisa sembuh? Kabar baiknya, Lahargo menuturkan penderita erotomania dapat sembuh. 

“Erotomania dapat disembuhkan, segeralah datang berkonsultasi ke profesional kesehatan jiwa seperti psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi yg cepat dan tepat,” tuturnya. 

Baca juga:

Adapun beberapa terapi untuk mengatasi erotomania antara lain:

Obat anti psikotik: Fungsi obat ini untuk menghilangkan halusinasi dan waham dengan cara menstabilkan neurotransmiter di otak

Obat anti depresan: Fungsi obat ini untuk mengatasi deperesi dan membuat menjadi lebih tenang dan gembira

Obat mood stabilizer: Obat ini berfungsi untuk menstabilkan suasana hati atau mood

Psikoterapi: Adalah bentuk terapi dengan berbicara untuk menguatkan mental, mengubah cara berpikir (mindset), dan memulihkan peristiwa traumatis

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS): TMS adalah terapi stimulasi otak dengan memberikan gelombang elektromagnetik sehingga fungsi otak dapat membaik

Dukungan: Tidak kalah penting adalah dukungan dari semua support system penderita erotomania, baik keluarga, teman, atau relasi untuk kesembuhannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com