Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengubah Kebiasaan Anak Minum Minuman Manis

Kompas.com - 30/01/2024, 18:06 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman manis, seperti minuman kemasan yang umumnya diberi gula tambahan, memang terasa enak di lidah. Namun, kebiasaan minum minuman ini justru bisa menyebabkan konsumsi air putih pada anak menurun. 

Pasalnya, minuman manis punya rasa yang variatif sehingga lebih diminati anak-anak, dibanding air putih yang tidak ada rasanya. 

Baca juga:

Jika hal ini diteruskan maka akan menjadi kebiasaan buruk dan berdampak negatif pula bagi kesehatan anak pada kemudian hari. Lantas, bagaimana cara menghentikan kebiasaan ini?

 

Berikan jus buah tanpa gula tambahan

Mengetahui apa itu detoksifikasi tidak cukup tanpa memperhatikan efek negatifnya.shutterstock/5PH Mengetahui apa itu detoksifikasi tidak cukup tanpa memperhatikan efek negatifnya.

Dokter spesialis anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi, Sp.A, MARS mengatakan, mengubah kebiasaan minum minuman manis pada anak bisa dilakukan dengan memberi jus buah. 

“Mungkin kita tolongnya pakai jus buah saja. Sebetulnya jus buah juga enggak direkomendasi ya, tapi mungkin itu cara terbaiknya untuk nge-switch (mengalihkan) kebiasaan tadi,” ujar dokter Tiwi, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Sabtu (27/1/2024). 

Dalam hal ini, ia pun mengingatkan agar para orangtua yang ingin memberikan jus buah pada anak untuk tidak memberikan tambahan gula di dalamnya. 

“Kalau ditambahin gula lagi, sama saja jatohnya tetap minuman yang pakai pemanis. Biarkan pakai manis alami dari buahnya saja,” tambahnya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Jadikan minum air putih sebagai rutinitas

Ilustrasi anak minum air putihDok. Shutterstock/Sorapop Udomsri Ilustrasi anak minum air putih

Dokter Tiwi mengatakan, kebiasaan minum air putih harus dimulai sejak anak memasuki usia ENAM bulan, ketika sudah bisa mengonsumsi makanan pengganti air susu ibu (MPASI). 

“Kalau di bawah satu tahun itu kan air putih bukan prinsip ya. Tapi kalau enggak dikenalkan, seringkali dia enggak suka, jadi harus dikenalkan dulu. Jadi habis makan, dikasih minum air putih. Nanti lama-lama anak akan terbiasa sendiri,” terangnya.

Selain itu, cara untuk membiasakan anak minum air putih adalah dengan mencontohkannya sehari-hari. 

“Bayi dan anak kecil itu sukanya meniru. Kalau orangtua selalu minum air putih di depan mereka, nanti biasanya mereka akan ngerti kok kalau minum air putih itu jadi sebuah kewajiban,” tambahnya. 

Baca juga:

Bahaya jika kebiasaan minum minuman manis dibiarkan

Ilustrasi apakah karies gigi pada anak dapat tumbuh kembali?Shutterstock/Andrii Spy_k Ilustrasi apakah karies gigi pada anak dapat tumbuh kembali?

Jika kebiasaan minum minuman manis dibiarkan, dampaknya akan negatif pada anak.

“Minum manis pada bayi atau anak mengundang banyak masalah. Anak jadi tak mau makan atau merasa terlalu kenyang karena minum manis. Selain itu akan meningkatkan kadar gula di darah sehingga menghilangkan rasa lapar anak,” jelas Tiwi.

Selain itu, ia melanjutkan, kebiasaan tersebut akan memunculkan potensi karies pada gigi, bahkan membuat anak sulit tidur karena terkena sugar rush.

Baca juga: Kenali, Bahaya Minum Es Teh Manis Setiap Hari untuk Kesehatan Ginjal

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com