Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2024, 17:10 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Chemical peeling merupakan salah satu prosedur perawatan (treatment) kulit menggunakan bahan kimia khusus untuk mengangkat sel-sel kulit mati atau eksfoliasi. 

Selain di wajah, chemical peeling bisa dilakukan di leher dan tangan, seperti dilansir dari Healthline. Prosedur chemical peeling bisa dijumpai di klinik kecantikan maupun rumah sakit. 

Baca juga:

Bagi yang belum pernah mencoba prosedur ini, mungkin bertanya apakah chemical peeling sakit? Simak ulasannya berikut ini. 

Perlu diketahui, chemical peeling memiliki sejumlah manfaat bagi kulit wajah. Mulai dari memudarkan garis-garis halus atau keriput, mengangkat sel kulit mati sehingga kulit lebih halus, dan mencerahkan warna kulit. 

Selain itu, chemical peeling dapat membantu mengatasi kulit berjerawat, bekas jerawat, mengatasi hiperpigmentasi, dan menyamarkan bekas luka. 

Apakah chemical peeling sakit? 

Ilustrasi chemical peelingFreepik Ilustrasi chemical peeling

Tidak dipungkiri, chemical peeling akan memberiksan sensasi agak tidak nyaman di kulit wajah, leher atau tangan yang terkena cairan kimia. Namun, rasa tidak nyaman tersebut masih bisa ditolerir. 

dr. Evelyne Anggun Natalie. Dipl. AAAM dari Skinevo Clinic Jakarta, menjelaskan, rasa tidak nyaman yang dirasakan pasien saat chemical peeling berasal dari perbedaan pH atau tingkat keasaman kulit wajah dengan bahan kimiawi yang digunakan. 

“Peeling itu sebenarnya kenapa sakit, jadi semua rasa sakit yang kita rasakan, suntikan dan lain-lain, karena ada perbedaan pH dengan kulit kita,” jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga:

Melansir dari Cleveland Clinic, pH merupakan akronim dari potential hydrogen. pH merupakan tingkat keasaman, dalam hal ini adalah kulit. 

pH diukur menggunakan skala 0 hingga 14, di mana angka 7 mewakili pH netral. Semakin rendah tingkat pH, berarti semakin asam. 

Sebaliknya, semakin tinggi pH, berarti semakin basa atau sedikit tingkat asamnya. Sederhananya adalah, pH di bawah 7 bersifat asam, pH 7 adalah netral, dan pH  di atas 7 bersifat non asam atau basa. 

Evelyne melanjutkan, semakin tinggap gap pH zat kimia yang digunakan untuk chemical peeling dengan pH alami kulit, maka sensasi kurang nyaman semakin terasa. 

“Kalau chemical peeling, semakin beda pH-nya pasti makin berasa cekit-cekit dan makin meresap ke dalam (lapisan kulit),” tuturnya. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Ilustrasi chemical peelingFreepik / Kroshka Nastya Ilustrasi chemical peeling

Melansir dari Mayo Clinic, setiap jenis chemical peeling memberikan sensasi yang berbeda-beda. Untuk diketahui, ada tiga jenis chemical peeling, yakni Superficial Peeling, Medium Peeling, dan Deep Peeling. 

Superficial Peeling

Jenis chemical peeling ini menggunakan bahan kimiawi yang sifatnya ringan, yakni alpha hydroxy acid (AHA) seperti glycolic acid atau salicylic acid. Superficial Peeling mengangkat sel kulit mati pada lapisan luar kulit (epidermis).

Manfaat Superficial Peeling untuk mengatasi kerutan halus, jerawat, warna kulit tidak merata dan kulit kering. Pasien mungkin akan merasakan sedikit rasa perih saat larutan kimia menempel pada kulit wajah.

Dokter biasanya akan mengoleskan larutan penetral atau mencuci wajah pasien untuk menghilangkan larutan kimia dari kulit yang dirawat.

Medium Peeling

Medium Peeling mengangkat sel kulit bagian luar (epidermis) dan tengah (dermis). Manfaat Medium Peeling untuk mengurangi keriput, bekas jerawat, dan warna kulit tidak merata. 

Bahan kimiawi yang digunakan untuk Medium Peeling biasanya adalah trichloroacetic dan glycolic acid. Pasien mungkin akan merasakan sensasi perih dan terbakar hingga 20 menit. 

Dokter akan memberikan kompres dingin atau kipas genggan untuk menenangkan atau mendinginkan kulit yang dirawat.

Deep Peeling

Deep Peeling merupakan perawatan yang mampu menembus lapisan tengah kulit secara menyeluruh untuk mengangkat sel-sel kulit yang rusak. Bahan kimiawi yang digunakan umumnya adalah phenol atau tricholoracetic acid.

Jenis perawatan ini untuk mengatasi masalah kerutan yang lebih dalam, bekas luka, atau pertumbuhan prakanker. Serupa, pasien mungkin akan merasakan sensasi perih dan terbakar pada kulit wajah. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com