Misalnya, warna biru sering dikaitkan dengan langit yang “tenang dan tenteram”, menurut Gagnon. “Jadi ketika orang melihat orang lain mengenakan pakaian berwarna biru, otak mereka mengasosiasikannya dengan ketenangan langit,” katanya.
Menurut Lee, sifat-sifat seperti ketenangan dan ketentraman dapat meningkatkan rasa aman yang dirasakan orang terhadap orang lain. “Hal ini membantu menciptakan kepercayaan dan rasa aman,” jelasnya.
Tentu saja, kita bisa memilih untuk mengenakan pakaian berwarna biru dalam situasi penting, seperti saat wawancara kerja.
Namun ketertarikan alami kita terhadap warna-warna tertentu sebenarnya menunjukkan banyak hal tentang siapa kita sebenarnya. “Warna yang kita pilih mewakili kecenderungan dan sifat,” kata Gagnon. “Kita secara tidak sadar memilih warna yang sesuai dengan kepribadian kita.”
Baca juga: Warna Pakaian yang Membuatmu Tampil Lebih Menarik
Studi IJERT juga menunjukkan warna pakaian yang mendapat penilaian kepercayaan terendah: hijau.
Warna ini "umumnya dikaitkan dengan orang-orang yang memiliki maksud lain dan ambisius," menurut Gagnon. Sifat ambisius kadang dirasakan mengancam dan tidak selalu menjadi hal terbaik bagi kepercayaan.
Seperti yang dicatat oleh Lee, warna hijau juga sering dikaitkan dengan sifat-sifat negatif seperti penipuan dan keserakahan.
Jessica Kats, pakar mode dan penulis gaya hidup di Soxy, menegaskan kembali bahwa rona hijau dikaitkan dengan kecemburuan dan iri hati. “Orang-orang menganggapnya sebagai warna yang tidak dapat dipercaya di banyak budaya dan tradisi,” jelasnya.
Baca juga: Cara Menemukan Warna yang Cocok Untukmu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram