"Kita akhirnya sepakat menamainya The Perfection yang menyimbolkan progres sampai akhirnya jadi sempurna," kata Tian. Parfum ini telah terjual lebih dari 50.000 botol dan merupakan salah satu produk HMNS yang disukai.
Baca juga: 4 Jenis Aroma Parfum, Mana Pilihanmu?
Setelah "The Perfection", HMNS dan Christian Sugiono kembali berkolaborasi untuk parfum kedua, yakni "The Prestige". Peluncuran ini tidak hanya menandai kelanjutan dari kolaborasi keduanya selama lebih dari 2,5 tahun, tetapi juga sebagai selebrasi atas pencapaian bersama.
"Kami melihat The Perfection sebagai wangi "ganteng", dan kepikiran harus ada seri selanjutnya yang berbeda, namun masih mewakili aroma Indonesia," kata Tian.
Kali ini, dibutuhkan waktu satu tahun untuk menemukan aroma yang cocok. Bahkan menurut pengakuan Karina Mandala sebagai peracik parfum, dia sendiri sampai nyaris menyerah dan harus memulai dari awal.
Kalau The Perfection memiliki aroma utama clove atau cengkeh, maka The Prestige menggunakan tembakau.
Karina meracik wanginya dengan grapefruit dan pink pepper yang memberi aroma segar, tembakau yang elegan, yang dipadukan dengan wangi aromatik geranium, kedalaman pathcouli (nilam) yang membawa aroma earthy, dan orris root yang mewah. Bagian base notesnya adalah vetiver (akar wangi) dan tolu yang maskulin, serta kehangatan labdanum.
Hasilnya adalah wangi yang spicy, hangat, dan woody yang mewah, namun tidak berlebihan.
Berbeda dengan "The Perfection" yang lebih menonjolkan proses dan kegagalan menuju kesempurnaan, "The Prestige" adalah perayaan kesuksesan dan pencapaian setelah perjalanan panjang penuh tantangan.
Rizky Arief, CEO HMNS, mengungkapkan, “Kita mau 'The Prestige' jadi simbol dari hasil atau kesuksesan yang didapat setelah bertahun-tahun berproses. Ini lebih dari sekedar parfum; ini adalah perayaan buat mereka yang bekerja keras dan akhirnya meraih kesuksesan."
"Yang membedakan, The Perfection cocok buat sehari-hari, sedangkan The Prestige buat suasana dan acara khusus. Jadi kita bikin lebih dark," kata Karina menimpali.
Menurut Karina aroma The Perfection ini sesuai dengan gambarannya terhadap Christian. "Di mata saya, Christian itu terkesan mewah dan mahal, tapi setelah kenal, ternyata dia sangat ramah dan bersahabat. Seperti itulah aroma parfum ini, mewah tapi bersahabat."
Sedangkan bagi Christian Sugiono, ‘The Prestige' bukan cuma tentang aroma yang elegan, tapi juga tentang cerita di balik pencapaian yang ingin disebarkan ke semua orang.
"The Prestige diharapkan tidak hanya akan memikat karena aroma uniknya, tapi juga akan menginspirasi orang lain untuk terus berjuang dan meraih mimpi mereka," ujar Tian.
"Kolaborasi ini adalah salah satu perjalanan penting hidupku. Tidak hanya ikut bikin produk, tapi aku juga belajar hal baru. Yang tadinya aku pikir simpel, ternyata rumit, namun bisa kita lewati. Ini pengalaman di mana aku bisa bebas menemukan aku sendiri lewat wewangian."
Baca juga: 5 Aroma Parfum yang Membuatmu Lebih Menarik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram