Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Bayi Rewel yang Wajib Diketahui Orangtua 

Kompas.com - 14/03/2024, 14:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

4. Kembung 

Penyebab bayi rewel yang kerap dijumpai selanjutnya adalah perut kembung. Ciri-ciri bayi yang menangis akibat perut kembung antara lain melengkungkan punggung atau mengayunkan kaki.

Dokter Anak di Pediatrics di New York, Preeti Parikh, menuturkan, jika menjumpai tanda-tanda itu maka orangtua bisa menggendong bayi di sisi kiri untuk melancarkan pencernaan. 

“Jika bayi mengeluarkan gas, gerakkan kakinya dan dorong ke dada untuk membantu mengeluarkan gas,” jelasnya dilansir dari The Bump. 

5. Kolik 

American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan kolik sebagai suatu kondisi dimana bayi yang sehat, menangis lebih dari tiga jam sehari selama lebih dari tiga hari seminggu, dalam waktu tiga minggu berturut-turut. Belum ada catatan pasti mengenai penyebab kolik.

Jika kondisi ini terjadi, maka perlu diwaspadai bayi mengalami kolik. Bayi yang mengalami kolik akan menangis berlebihan, lebih sulit dihibur, dan mengalami gangguan tidur. 

Tidak hanya bayi, orangtua pastinya ikut stres dan lelah menghadapi kondisi tersebut. Namun, kolik belum tentu bayi merasa sakit atau tidak nyaman. Seringkali, hal ini merupakan cara bayi menghadapi masa-masa awal di kehidupannya. 

Baca juga:

6. Stimulasi berlebih 

Stimulasi memang baik untuk bayi, namun stimulasi berlebihan dapat membuatnya rewel. Contoh stimulasi berlebihan adalah mengajak bayi ke keramaian bertemu dengan banyak orang. 

Bayi masih belum terbiasa dengan keramaian tersebut sehingga kerap rewel setelah dibawa ke keramaian. Jadi, sebaiknya hindarkan bayi dari keramaian. 

Cukup berjalan-jalan menghirup udara segar dalam suasana yang tenang dan familiar bagi mereka. 

7. Sakit 

Bayi rewel juga bisa disebabkan sakit. Orangtua bisa memeriksa suhu tubuh bayi saat mereka rewel. 

Pastikan orangtua memiliki termometer di rumah guna mengantisipasi bayi demam. Jika si kecil merasa sakit, kemungkinan besar merekan akan menangis lebih sering dari biasanya. 

Kebanyakan orangtua mengetahui suara tangisan bayi yang biasa. Jadi, jika bayi tidak berhenti menangis atau menangis lebih keras dan lebih lama dari biasanya, itu bisa menjadi tanda adanya penyakit,” kata Dokter Anak di Rumah Sakit Inova Loudoun di Leesburg, Virginia, Eugenie Charles, dilansir dari The Bump. 

Segera bawa ke dokter jika bayi usia kurang dari dua bulan demam, maupun disertai dengan tanda lain seperti muntah, bayi tidak sadar, dan menangis tanpa henti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com