Seiring banyaknya "swipe" yang dilakukan, beberapa orang mungkin mulai akan berpikir negatif dan menilai, seperti "orang ini terlalu pendek", "selera musiknya buruk", "temannya lebih cantik", dan lainnya.
Ketika kita sudah terlalu sering mengaksesnya, ada kemungkinan kita tiba pada titik jenuh.
Besar kemungkinan kita match kita malah bisa mengabaikan atau melakukan ghosting dengan pasangan potensial kita, sehingga menyuburkan kebiasaan kencan yang buruk.
Baca juga: Awas, 7 Kejahatan Ini Masih Mengintai Pengguna Aplikasi Kencan Online
Jika kamu berada di titik ini, bijaksana untuk menjauhkan diri sementara waktu dari lingkungan kencan dan membangun kembali kegembiraan dalam menggunakan situs kencan.
Jika nanti sudah merasa terhubung dengan dirimu lagi, barulah bisa melanjutkan petualangan.
Jujur selalu menjadi hal penting dalam aplikasi kencan.
Mungkin kita tergoda untuk sedikit memberi bumbu pada bio kita, seperti menambah tinggi badan, usia yang lebih muda, pekerjaan yang mentereng, atau menggunakan foto lama yang lebih menarik.
Namun, hal itu bukanlah praktik yang baik.
Jika kita mementingkan detail-detail tersebut dan mengabaikan informasi penting lain, pasangan potensial kita bisa saja salah mengerti dan percakapan di masa depan mungkin akan menjadi sedikit lebih rumit.
Baca juga: Waspadai Red Flag di Aplikasi Kencan Online
Ingatlah bahwa kita tentu ingin hubungan apapun diawali dengan kejujuran, di mana kita bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Pastikan diri kita otentik, sehingga orang yang tepat akan langsung mengenali siapa kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.