Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2024, 09:39 WIB
Wisnubrata

Editor

“Alkohol bersifat diuretik. Itu membuat kita lebih sering buang air kecil, sehingga kehilangan cairan,” jelas Dr. Badgett. “Kita juga cenderung tidak menyadari bahwa kita kepanasan saat minum alkohol. Ini juga merupakan vasodilator sehingga lebih sedikit darah yang masuk ke otak.”

5. Makanan dan minuman manis

Es teh manis, es krim, dan camilan asin terasa lebih enak di cuaca panas. Meskipun tidak ada yang salah dengan memakannya sesekali, makanan dan minuman ini tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk energi.

Sebaliknya, kita akan mengalami lonjakan dan penurunan gula darah yang cepat. Kamu mungkin perlu tidur siang setelah ledakan energi sementara yang dipicu oleh gula.

6. Kulit rusak akibat sinar matahari

Bahkan saat memakai tabir surya, sinar ultraviolet (UV) matahari yang kuat masih mempengaruhi kulit kita. Paparan sinar UV pagi memberi energi dan membantu kita bangun setiap pagi. Tapi terlalu banyak sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.

“Terbakar karena sinar matahari meningkatkan suhu tubuh dan kita membutuhkan energi untuk menyembuhkan,” kata Dr. Badgett.

Kulit yang terbakar sinar matahari parah sulit mempertahankan kelembapannya, sehingga memengaruhi keringat dan meningkatkan risiko dehidrasi.

Baca juga: Cuaca Panas, Ini Tips Mencegah Dehidrasi

7. Jam lelah

Banyak orang merasa lelah setelah makan siang - perasaan lesu yang biasanya muncul. Waktu mengantuk ini bertepatan dengan waktu saat matahari paling terang.

“Ritme sirkadian alami membuat kita lelah antara jam 1 dan 3 siang,” kata Dr. Badgett. “Itulah mengapa tidur siang setelah makan siang merupakan hal yang populer di beberapa negara Eropa dan Mediterania.”

Apakah kamu capai beraktivitas, atau kelelahan karena panas?

Meskipun kamu mungkin merasa lelah setelah seharian berada di bawah sinar matahari, kelelahan akibat sinar matahari biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan. Meski begitu penyakit yang disebabkan oleh panas yang tinggi seperti heat stroke juga bisa terjadi.

Kelelahan akibat panas menyebabkan rasa capai yang luar biasa. Kita juga bisa mengalami gejala lain seperti kram otot, mual, dan sakit kepala.

“Ini adalah tanda-tanda bahwa tubuh bekerja terlalu keras untuk mendinginkan dan menjaga suhu tubuh normal,” kata Dr. Badgett.

Jika kamu tidak segera melakukan pendinginan – dengan pergi ke gedung ber-AC, mandi air dingin, atau menempelkan waslap dingin di dahi atau belakang leher – kamu dapat mengalami heat stroke.

Kondisi serius ini terjadi ketika suhu tubuh melebihi 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celsius). Heatstroke dapat mengancam jiwa, membuat seseorang berisiko mengalami kerusakan otak dan kegagalan organ.

Segera cari pertolongan medis jika kamu atau seseorang yang bersamamu menunjukkan tanda-tanda sengatan panas:

  • Kebingungan, pusing atau pingsan.
  • Denyut jantung dan pernapasan cepat.
  • Mual dan muntah.
  • Kulit yang kering (tidak berkeringat), pucat atau memerah.

5 langkah untuk tetap berenergi saat berada di bawah sinar matahari

Tips berikut ini dapat memberi kamu lebih banyak energi sehingga  bisa lebih nyaman di bawah sinar matahari:

  • Lawan rasa lelah dengan makanan yang mengandung elektrolit, seperti semangka dan pisang.
  • Cegah dehidrasi dengan minum air putih, minuman elektrolit, atau minuman yang mengandung buah.
  • Carilah tempat berteduh di bawah pohon, tenda, dan payung.
  • Tidur siang singkat (lima hingga 10 menit), sebaiknya di dalam ruangan dengan AC.
  • Kenakan tabir surya untuk melindungi dari sengatan matahari dan menurunkan risiko kanker kulit.

Merasa lelah setelah menghabiskan waktu di bawah sinar matahari bukanlah hal yang aneh. Meski begitu, tetap penting untuk memperhatikan kondisi tubuh, terutama saat bekerja atau berolahraga di cuaca panas. Jika kamu melihat tanda-tanda dehidrasi, carilah tempat sejuk untuk beristirahat dan minum lebih banyak air.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Tubuh Anda Kepanasan?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com