Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
Psikolog mengungkapkan bahwa ada sejumlah dampak negatif apabila anak menonton film tidak sesuai dengan rating usianya.
Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T., menjelaskan, anak berpeluang besar mengalami trauma terhadap kejadian sejenis seperti yang digambarkan dalam adegan film.
Sebab, anak-anak sudah mulai memahami emosi dasar, seperti paham rasa takut dan marah karena merasa tidak nyaman.
“Apalagi, jika tidak ada bantuan dari orang dewasa untuk meredakan emosi-emosi negatif tadi, atau malah orang dewasa menganggapnya hal yang sepele,” jelas Aninda.
Baca juga: Awas, Main Gadget Sebelum Tidur Ganggu Kualitas Tidur Anak
Berbanding terbalik dengan rasa trauma, lanjut Aninda, anak bisa saja menganggap bahwa peristiwa dalam film tersebut merupakan hal yang wajar.
Kondisi tersebut disebabkan lantaran kemampuan anak berpikir sadar belum berkembang secara optimal. Karenanya, anak-anak belum mampu membedakan suatu kejadian sebagai kenyataan atau rekayasa maupun membedakan perbuatan yang salah atau benar.
“Katakanlah ada sebuah adegan kekerasan, maka bisa jadi anak akan menganggap hal tersebut wajar dilakukan karena toh “di film saja boleh”,” paparnya.
Seperti disampaikan sebelumnya, meskipun pikiran sadar anak masih belum berkembang dengan optimal, namun anak sudah mulai memahami emosi dasar.
Jadi, anak sudah mulai memahami rasa, seperti takut dan marah. Saat menonton film yang tidak sesuai dengan rating usianya, anak bisa saja merasakan emosi negatif dan tidak nyaman.
Sayangnya, anak-anak cenderung belum bisa meregulasi emosi negatif tersebut serta masih membutuhkan bantuan orangtua.
“Jika anak terpapar film rating 17+ yang tidak membuat nyaman diri mereka, maka mereka akan merasakan emosi-emosi negatif tadi, tapi tidak mampu meregulasi kejadiannya karena masuk begitu saja ke alam bawah sadar mereka,” terang Aninda.
Baca juga: 5 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi
Terpisah, Ratih Ibrahim menuturkan bahwa dampak negatif anak menonton film dengan rating usia 17+ secara umum adalah mendorong perilaku menyimpang pada anak.
Sebab, seperti diterangkan sebelumnya, film dengan rating usia 17+ biasanya mengandung unsur kekerasan dan pornografi. Perilaku menyimpang yang dimaksud Ratih, seperti kekerasan secara verbal maupun non-verbal hingga perilaku seksual di bawah umur.
“(Dampak negatif anak nonton film rating usia 17+) Membentuk nilai dan perilaku menyimpang pada anak,” ujarnya.
Menurut Ratih, kondisi tersebut disebabkan kemampuan anak dalam menyaring informasi masih kurang. Selain itu, anak masih belum cukup dewasa untuk memproses informasi tersebut, sehingga akan mudah terpengaruh dan meniru berbagai hal yang mereka lihat dan dengar.
“Anak akan menganggap tindakan seksual dan kekerasan, seperti seks bebas, kebimbangan terkait orientasi seksual, dan perkelahian, menjadi suatu hal yang wajar,” paparnya.
Jika anak kerap menonton film dengan rating usia 17+ dalam jangka panjang, Ratih menuturkan bahwa anak dapat berpotensi menjadi pribadi yang cenderung menutup diri dan kurang percaya diri.
“ Anak juga akan sulit fokus dan berkonsentrasi, hingga kehilangan semangat menjalani aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.
Baca juga: 7 Tips Agar Tidak Memukul Anak Saat Emosi, Orangtua Harus Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.