Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Stres Merusak Tubuhmu dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 06/06/2024, 14:14 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Eat This

3. Kamu mengalami masalah lambung.

Saat merasa stres, pencernaan melambat. Ini berarti makanan tidak dicerna sebagaimana mestinya, dan berada di perut lebih lama, melemaskan sfingter esofagus, sehingga asam lambung bertahan lebih lama di perut, dan berpeluang naik ke kerongkongan lalu menyebabkan refluks," jelas The Nutrition Twins. 

“Pada saat yang sama, stres mengganggu mikrobioma, yang juga dapat [berdampak] memperlambat pencernaan, meningkatkan risiko sakit maag.”

Cara mengatasinya:

Untuk mengurangi risiko sakit lambung, sebaiknya hindari makanan pedas dan gorengan, buah jeruk, produk tomat, daging berlemak, keju, kafein, dan minuman berkarbonasi —semuanya bisa memicu refluks asam lambung.

“Makanan ini menyebabkan sfingter esofagus menjadi rileks dan terbuka sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan,” kata The Nutrition Twins.

“Bukan berarti kamu tidak boleh memakannya, tapi makanlah secukupnya, dan terutama hindari pada malam hari sebelum tidur karena saat berbaring, dengan sfingter esofagus rileks, makanan mudah naik lagi ke kerongkongan.”

Baca juga: Stres Memperparah Asam Lambung, Benarkah?

4. Kamu mengalami sakit kepala

Dari sudut pandang nutrisi, sakit kepala karena stres biasanya disebabkan oleh dehidrasi atau penurunan gula darah yang terjadi karena seseorang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengurus dirinya sendiri.

Dalam situasi stres, kita cenderung lupa minum air, atau menggantinya dengan makanan dan minuman manis untuk mengatasi stres," jelas The Nutrition Twins.

Cara mengatasinya:

Kamu mungkin bisa terbantu jika melakukan beberapa latihan pernapasan dalam, mengikuti meditasi terpandu, atau mengoleskan losion pada otot yang tegang. Perlu diketahui, tubuh kita bisa menegangkan otot bahu dan leher sebagai respons terhadap stres.

“Cukup memastikan untuk tetap terhidrasi, makan dengan teratur dan sehat, atau menyiapkan camilan sehat daripada memilih makanan manis (yang pada akhirnya menyebabkan penurunan gula darah). Hal ini dapat mencegah dehidrasi atau penurunan gula darah yang memicu sakit kepala," saran The Nutrition Twins.'

Selain itu, mengonsumsi makanan kaya serat, protein, dan antioksidan, lengkap dengan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat memberi tubuh bahan bakar untuk mengatasi stres.

5. Kamu mudah sakit.

Saat stres, kesehatan dan kebugaran kita mungkin akan menurun. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh pola makan tidak sehat dan kelelahan terus menerus yang mengakibatkan peradangan.

“Makanan-makanan manis memang memberi dorongan energi cepat, namun kamu akan segera merasa lelah dan membutuhkan energi tambahan,” catat The Nutrition Twins. “Makanan-makanan ini menambah stres pada tubuh dan berkontribusi terhadap peradangan, dan ini melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.”

Jika kamu tidak mengisi tubuh dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk mengatasi stres, kamu mungkin akan mudah sakit.

Cara mengatasinya:

Pilih makanan yang dapat meningkatkan kesehatan, terutama pada hari-hari yang penuh tekanan.

“Kamu bisa menyimpan beberapa buah beri beku di dalam freezer sehingga dapat memasukkannya ke dalam oatmeal pagi hari, yogurt, atau smoothie selama masa stres, atau menyimpan sekantong bayam atau brokoli agar dapat mengukusnya," saran The Nutrition Twins.

Baca juga: Stres Bikin Berat Badan Naik, Bagaimana Mengatasinya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com