KOMPAS.com - Ada banyak masalah pencernaan yang dapat terjadi karena berhubungan dengan emosi kita.
Bahkan, penyakit asam lambung atau yang juga dikenal sebagai refluks gastroesofagus (GERD) bisa muncul seiring dengan meningkatnya tingkat stres.
Namun, hubungan antara stres dan asam lambung sangat rumit.
Karena meskipun stres dapat memperburuk gejala asam lambung, stres tidak mungkin menjadi penyebab utama sehingga ada faktor lainnya yang juga ikut berperan.
Baca juga: 9 Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Masalah Asam Lambung
Beberapa hal seperti kelebihan berat badan, merokok, atau mengonsumsi alkohol, bisa menjadi faktor pemicu asam lambung.
Namun, stres dapat membuat kita merasakan gejala asam lambung yang lebih akut.
"Stres dapat memengaruhi banyak fungsi usus dan kita tahu bahwa pasien yang mengalami banyak tekanan psikologis menderita asam lambung yang lebih parah."
Demikian penuturan Mitchell Cappell, MD, PhD, kepala gastroenterologi di Rumah Sakit Beaumont di Royal Oak, Michigan, Amerika Serikat.
"Kita hidup di masa-masa penuh tekanan dan gejala asam lambung adalah hal yang sangat umum terjadi," katanya.
Dalam sebuah survei terhadap lebih dari 12.000 pasien, yang diterbitkan pada tahun 2015 di jurnal Internal Medicine, lebih dari 45 persen peserta mencatat perasaan stres yang terus berlanjut sebagai faktor gaya hidup yang umum terjadi pada GERD.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.