BEKASI, KOMPAS.com – Pernikahan adalah acara sakral yang hanya berlangsung sekali dalam seumur hidup. Persiapan menuju akad dan resepsi dilakukan sedemikian rupa agar acara berjalan lancar.
Salah satu yang turut dipersiapkan adalah motif batik yang digunakan, terutama dalam pernikahan yang mengusung adat Jawa.
Pendiri Griya Peni, Peni Cahyaningtyas, menuturkan bahwa ada lima motif batik yang cocok untuk digunakan dalam acara pernikahan. Apa saja?
Baca juga: Simak, 11 Ragam Motif Batik dan Maknanya
Motif Sido Asih sering digunakan dalam acara lamaran atau pernikahan. Makna di balik motif ini adalah agar pemakainya bisa saling mengasihi antara manusia.
Misalnya, pengantin laki-laki dan perempuan memakai batik bermotif Sido Asih supaya sama-sama saling mengasihi.
“Atau, kakak-kakaknya pakai Sido Asih karena tujuannya, walaupun adiknya sudah menikah, mereka sebagai saudaranya akan tetap menyayanginya,” Peni berujar.
Sama dengan Sido Asih, motif Sido Mukti juga sering hadir dalam acara lamaran atau pernikahan. Filosofi batik Sido Mukti adalah agar segala keinginan seseorang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Simak, Ini 3 Penyebab Kain Batik Gampang Luntur
Biasanya, motif Truntum digunakan oleh orangtua para mempelai. Identik dengan gambar bintang-bintang kecil, makna motif ini adalah cinta, kasih sayang, dan kepedulian.
“Walaupun putra-putrinya sudah menikah, orangtua tetap menuntun, tetap menjaga, dan tetap peduli,” terang Peni.
Sebagai contoh, banyak orang luar negeri yang benar-benar mandiri dari orangtuanya setelah menikah, bahkan sejak usia 17 tahun.
Beda halnya dengan di Indonesia, sudah menjadi sebuah budaya tersendiri bagi orangtua untuk tetap peduli dengan anaknya, terlepas dari usia anaknya.
“Orangtua pasti tetap akan peduli dengan hidup kita walaupun sudah menikah. Tetap menjaga dan peduli,” kata Peni.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat (4/10/2024), makna motif Parang adalah agar manusia tidak mudah menyerah terhadap apapun yang sedang terjadi dalam kehidupannya.
Parang identik dengan garis-garis yang saling berkesinambungan. Ini menggambarkan konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu.
Maknanya juga mencakup pantang menyerah untuk mencapai kesejahteraan.
“Makna motif Parang sebagai simbol keberanian, mau itu pada perempuan atau laki-laki. Kalau pada perempuan, menandakan bahwa mereka adalah superwoman,” tutur Peni.
Baca juga: Apakah Kain Jumputan Termasuk Batik?
Sementara itu, makna motif Kawung adalah kebijaksanaan, keperkasaan, dan keadilan.
Peni mengatakan, dua motif ini boleh digunakan dalam pernikahan, asalkan acara tidak digelar di dalam keraton. Jika di dalam keraton, hanya keluarga keraton yang boleh menggunakannya.
“Selama bukan keluarga dari keraton, sebaiknya jangan,” imbau Peni.
Namun, jika acara pernikahan digelar di tempat lain dan yang menikah tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan keraton, para tamu boleh memakai motif Parang atau Kawung.
“Kalau nikahannya di keraton, sebaiknya jangan. Istilahnya, kalau orang biasa pakai motif Kawung atau Parang saat menghadiri acara pernikahan di keraton sih lebih ke tidak menghormati tuan rumah,” tutur dia.
Baca juga: Batik Mahal Sudah Pasti Asli, Benarkah?
Adapun Griya Peni Art Space adalah tempat bagi masyarakat untuk belajar tentang batik dan mengikuti kelas membatik. Dua kegiatan ini memang baru dilakukan pada 2021 di sana.
Namun, Peni dan sang ibunda yang juga pegiat membatik, Indra Tjahjani, telah melakukan dua hal itu di tempat lain, seperti di kampus-kampus, acara tertentu, dan kedai kopi, sejak 2000.
Mereka terletak di Perumahan Permata-Timur 2, Blok OO Nomor 15, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi dan berjarak sekitar 1 kilometer LRT Jatibening.
Harga kelas membatik di Griya Peni Art Space dimulai dari Rp 150.000 per orang. Jadwal kelas membatik tersedia di akun Instagram mereka, yaitu @mbatikyuuukworkshop dan @griyapeni.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangSieh dir diesen Beitrag auf Instagram an