Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kesehatan Mental, Mari Praktikkan Mindfulness di Segala Rutinitas

Kompas.com - 11/10/2018, 07:07 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris, sekitar 526.000 karyawan menderita stres, depresi atau kecemasan karena pekerjaan.

Saat kehidupan kita semakin sibuk, penting untuk berhenti sejenak dan menilai pandangan kita tentang kehidupan. Konsep mindfulness saat ini dipercaya mampu menjaga kesehatan mental.

Bahkan, NHS menyatakan praktik mindfulness sebagai cara efektif untuk membuat orang lebih memperhatikan pikiran, perasaan dan dunia sekitarnya.

Mindfulness dapat memiliki arti yang berbeda bagi banyak orang. Lalu, bagaimana cara kita untuk mulai mempraktikannya?

Psikolog bernama Susan Peacock memberikan beberapa kiat untuk mempraktikkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebelum mempraktikannya, kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan mindfulness.

"Mindfulness adalah momen kesadaran saat di mana kita berlatih membawa perhatian penuh untuk apa pun yang kita lakukan pada saat itu," kata Susan.

Praktik mindfulness, kata Susan, bisa dilakukan hanya dengan melibatkan kesadaran saat bernafas, melangkah, atau menyuap makanan. Ini semua adalah contoh dari praktik mindfulness masa kini.

Lalu, apa perbedaanya dengan meditasi?

Meditasi adalah sarana untuk mengubah pikiran, mendorong konsentrasi, kejelasan, kepositifan emosi, dan ketenangan.

Susan menjelaskan berbeda dengan mindfulness, praktik meditasi melibatkan waktu khusus yang harus kita luangkan untuk fokus pada napas atau tubuh.

"Penelitian menunjukkan meditasi 10 menit per hari untuk merasakan manfaatnya. Jelas, semakin banyak kita berlatih, semakin besar manfaatnya," tambahnya.

Sedangkan mindfulness adalah melakukan kegiatan sehari-hari, namun dengan kesadaran penuh. Misalnya saat makan, ya kita makan, merasakan tiap suapan, bukan sambil melamun atau nonton televisi. 

Saat mencuci piring, ya fokus pada pekerjaan itu, Merasakan air yang mengalir, menyadari gerakan menggosok dan lainnya. Bukan sambil bengong.

Dalam bahasa agama, hal ini disebut sebagai "hidup pada saat ini", tidak memikirkan masa lalu dan tidak mengkhawatirkan apa yang akan datang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com