BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Polytron

Ternyata Virus Bisa Menempel pada Pakaian, Bagaimana Cara Membersihkannya?

Kompas.com, 27 Maret 2020, 09:03 WIB
Y A Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Para peneliti Institute for Hygiene and Environmental Medicine di Jerman menilai kemunculan sekaligus merebaknya virus corona (SARS-CoV-2) telah menjadi masalah global.

Hal itu diungkapkan dalam Journal of Hospital Volume 104 berjudul “Persistence of Coronaviruses on Inanimate Surfaces and Their Inactivation with Biocidal Agents”.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan, virus corona menginfeksi paru-paru manusia yang menyebabkan gangguan saluran pernapasan.

Transmisi penularannya dari manusia ke manusia memiliki masa inkubasi antara 2-14 hari.

Baca juga: Para Orangtua, Yuk Mulai Dampingi Anak Anda Nonton Televisi

Mengutip Kompas.com, Jumat (20/3/2020), agar penyebaran virus corona tak semakin luas, tercatat sebanyak 70 negara telah menerapkan kebijakan penutupan akses penerbangan bagi warga asing.

Korea Selatan bahkan berhasil mencegah meluasnya Covid-19 tanpa melakukan lockdown dengan membuat drive thru tes corona bagi warganya.

Terkait hal tersebut, pemerintah Singapura melalui Ministry of Health (MOH) bergegas melakukan persiapan untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Hal itu dilakukan dengan menambah fasilitas medis dan meningkatkan kualitasnya, serta memperbanyak dokter dan perawat ahli.

Baca juga: Buah Delima, “Superfood” dengan Segudang Manfaat bagi Kesehatan

Negeri “Singa” itu juga melakukan penelitian mendalam untuk mempelajari virus, agar bisa menghasilkan perawatan yang lebih baik dan opsi pencegahan.

Berbekal pengalaman mengatasi wabah-wabah sebelumnya seperti SARS dan H1N1, Singapura juga menyempurnakan manajemen krisis setiap tahunnya.

Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Gugus tugas tersebut mensinergikan kekuatan nasional, baik di pusat maupun di daerah, melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), serta melibatkan dukungan dari berbagai lembaga.

Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh, Empon-empon Dipercaya Cegah Virus Corona

Virus di permukaan benda

Melansir Kompas.com, Minggu (22/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona dapat menular melalui tetesan, atau melalui sedikit cairan.

Sebagian besar cairan itu keluar dari batuk atau bersin seseorang dalam bentuk droplet (butiran-butiran ludah) yang dapat menempel pada benda mati.

The New England Journal of Medicine yang terbit 17 Maret 2020 menyebutkan, virus corona dapat menempel di permukaan seperti logam, gelas, dan plastik yang terkontaminasi dropplet yang mengandung virus.

Selain itu, peneliti juga mengingatkan untuk tak bersentuhan langsung dengan area rumah meliputi meja, kursi, gagang pintu, sakelar lampu, remote, pegangan tangga, meja, toilet, dan wastafel.

Baca juga: Kinerja Merosot, Employee Gathering Dongkrak Etos Kerja Karyawan

Dalam jurnal tersebut dijelaskan, seseorang dapat terinfeksi virus saat menyentuh permukaan atau objek yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Meski demikian, peneliti juga menemukan bahwa corona virus dapat secara efektif disapu oleh disinfektan rumah tangga.

Disinfektan dengan 62-71 persen etanol, 0,5 persen hidrogen peroksida atau 0,1 persen natrium hipoklorit (pemutih) dapat secara efisien menonaktifkan virus corona dalam satu menit.

Mengutip Kompas.com, Selasa (24/3/2020) Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ajeng Arum Sari mengatakan virus corona memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.

Baca juga: Polytron Luncurkan LED TV Berspeaker Soundbar

Ia menilai, disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut sehingga membuat virus corona cukup lemah.

Kain rentan virus

Ilustrasi Polytron Wonderwash Polytron Ilustrasi Polytron Wonderwash

Selain ditemukan pada permukaan benda seperti logam dan gelas, ternyata virus corona juga dapat menempel pada permukaan lain yang melekat pada tubuh manusia.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/3/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat tetap bertahan selama berjam-jam di permukaan benda, termasuk pakaian.

Sebagai penutup tubuh, pakaian yang dikenakan tak terhindar bersinggungan dengan berbagai benda tersebut.

Baca juga: Ternyata Ini Cara Bikin Rumah Nyaman

Mengutip Huffpost, Rabu (18/3/2020), spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner menyebutkan, pakaian dapat menahan virus tetesan ludah.

Menurutnya, partikel-partikel tersebut akan mengering seiring waktu. Namun demikian bukan berarti kematian virus dapat terjadi dengan cepat.

Winner mengungkapkan kemungkinan yang lebih cepat kering ialah pada serat alami.

Meski begitu, ada sejumlah panduan dasar tentang cara mencuci pakaian yang ideal untukmenjauhkan pakaian dari virus.

Baca juga: 3 Tips Mudah untuk Ubah Dapur Jadi Lebih Elegan

Winner menjelaskan, saat mencuci pakaian dengan mesin cuci dengan air bersuhu tinggi mampu membunuh virus.

Selain itu, mengeringkan pakaian dengan suhu ekstra dapat menghilangkan tetesan ludah pada pakaian serta menonaktifkan virus.

Ia menyebutkan, suhu ideal mencuci pakaian dengan mesin cuci adalah 26 derajat celcius hingga 27 derajat celcius.

Peneliti percaya serat kain dalam bahan berpori dapat menangkap partikel virus, mengeringkannya, dan memecahnya.

Baca juga: Biar Enggak Salah Beli Kulkas, Baca Ini Dulu!

Diberitakan Kompas.com, Jumat (20/3/2020), Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College mengatakan, durasi virus tergantung pada kain, karena beberapa bahan lebih renggang daripada yang lain.

Bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan dasar katun yang "bernapas".

Dengan demikian penting untuk mencuci legging, pakaian dalam, dan gaun dengan seksama.

Ketua dan Profesor Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University Rodney E. Rohde pun melihat pentingnya mencuci pakaian menggunakan air hangat atau bahkan air panas.

Baca juga: Ingin Rasakan Sensasi Menonton Bioskop di Rumah? Gampang Kok!

Ia pun menyarankan untuk memperhatikan deterjen yang digunakan yakni mencuci pakaian dengan deterjen yang mengandung senyawa pemutih

Ia mengatakan, virus tidak bekerja dengan baik di kandungan yang keras seperti deterjen.
Agar aman, sebaiknya mencuci pakaian dilakukan secara teratur tanpa menunggu cucian menumpuk.

Apalagi kalau kegiatan sehari-hari mengharuskan pergi ke berbagai tempat yang ramai.

Setiba di rumah, segera lepas pakaian dan langsung meletakkan di wadah pakaian kotor.

Baca juga: Awas, Jangan Asal Taruh Makanan dalam Kulkas!

Asal tahu saja, mencuci pakaian paling aman adalah dengan menggunakan mesin cuci yang memiliki fitur steam wash (mencuci dengan uap panas).

Mesin cuci yang memiliki fitur steam wash dapat memanaskan air hingga 90 derajat celcius, yang mampu menghilangkan virus dan bakteri sekaligus melenturkan pakaian.

Hal itu sesuai dengan rekomendasi para ahli kesehatan agar mencuci pakaian dengan air bersuhu tinggi untuk menghilangkan virus pada serat kain.

Di Indonesia, salah satu produsen mesin cuci yang memiliki teknologi tersebut adalah Polytron Wonderwash PFL 7103.

Baca juga: Begini Cara Buat Dapur Elegan Tanpa Perlu Biaya Mahal

Polytron Wonderwash dibekali dengan fitur canggih steam wash yang bekerja ekstra mengangkat noda dan bakteri dengan hasil lebih bersih dan maksimal dibandingkan mesin cuci lain di kelasnya.

Selain itu, kekuatan pada mesin cuci Polytron Wonderwash PFL 7103 juga terletak pada fitur smart add wash, yang berfungsi untuk menambah jumlah pakaian jika ada yang tertinggal.

Fitur-fitur tersebut tentunya akan semakin mempermudah serta membantu membersihkan pakaian lebih efektif dan menyeluruh untuk hidup yang lebih sehat.

Dengan demikian, mencuci pakaian tak lagi cuma asal bersih, tetapi juga harus aman dari virus yang dapat merusak kesehatan.


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau