Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Diet Sehat untuk Mencegah Kerusakan Jantung?

Kompas.com, 24 Juli 2020, 09:39 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seringkali kita mendapati bahwa saran mengenai nutrisi berubah-ubah dan berkembang seiring waktu, terutama yang berkaitan dengan menjaga kesehatan jantung.

Namun sebenarnya kita tidak perlu memikirkan hal-hal spesifik atau yang terlalu detail atau rumit.

Penelitian terbaru dari Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Boston, AS mengungkap, selama kita mengonsumsi makanan sehat yang mencakup karbohidrat, protein, dan lemak tak jenuh, kita dapat mencegah kerusakan jantung.

Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cardiology pada Januari 2020 ini melibatkan 164 peserta dengan usia rata-rata 53 tahun yang memiliki tekanan darah tinggi tetapi tidak mengonsumsi obat apa pun.

Setiap peserta mengikuti tiga jenis diet, masing-masing selama enam minggu, sebelum beralih ke diet berikutnya. Diet itu adalah:

  • Diet kaya karbohidrat mirip diet DASH, di mana 58 persen kalori berasal dari karbohidrat.
  • Diet kaya protein, di mana 10 persen kalori dari karbohidrat diganti protein.
  • Diet kaya lemak tak jenuh, 10 persen kalori dari karbohidrat diganti lemak tak jenuh.

Ketiga diet ini cenderung mengurangi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan natrium. Asupan kalori harian setiap orang diambil berdasarkan ukuran tubuh, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik masing-masing.

Baca juga: 5 Jenis Diet yang Terbukti Efektif Secara Ilmiah

Peneliti menemukan, setiap diet --terlepas dari keseimbangan makronutrien (protein, karbohidrat, atau lemak-- ternyata mengurangi risiko cedera jantung dan peradangan pada setiap periode enam minggu.

"Cedera jantung mengacu pada kerusakan sel-sel otot jantung," kata Lara Kovell, M.D., penulis utama studi dan asisten profesor kedokteran di Division of Cardiology, University of Massachusetts.

"Kerusakan jantung dapat disebabkan oleh serangan jantung, stres berlebih pada jantung, trauma langsung dari cedera atau obat-obatan, atau penyakit yang berdampak pada struktur jantung seperti tekanan darah tinggi."

Menurut Kovell, diet sehat yang meliputi asupan protein, karbohidrat, dan lemak tak jenuh, menurunkan peluang seseorang didiagnosis dengan penyakit yang terkait risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas.

Selain itu, jika kita banyak mengonsumsi makanan olahan, meski hanya selama dua minggu, terbukti meningkatkan berat badan, kata Kovell.

"Sedangkan makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran utuh relatif rendah kalori, tetapi merupakan sumber serat dan kalium yang baik, membuat seseorang lebih kenyang dan membantu mengurangi tekanan darah," ujarnya.

Intinya, makanan tidak sehat menyebabkan kesehatan memburuk dengan cepat, tetapi diet sehat dapat memperbaiki kesehatan dalam jangka waktu yang sama.

Memang tidak ada diet yang optimal bagi setiap orang, namun sebagian ahli sepakat diet sehat secara keseluruhan harus mencakup protein, karbohidrat, lemak sehat, ditambah vitamin dan mineral penting, menurut Kovell.

Diet sehat berarti membatasi gula tambahan, karbohidrat olahan, dan daging olahan yang memiliki kandungan lemak tinggi.

Baca juga: Diet Intermiten Baik untuk Kesehatan Jantung, Benarkah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau