KOMPAS.com - Berpikirlah dua kali sebelum merokok untuk meredakan rasa sakit. Sebab, rokok justru dapat memperburuk rasa sakit yang kronis.
Bahkan, perokok hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri punggung bawah.
Selain itu, merokok juga dapat memperburuk sakit perut, nyeri sendi, dan dapat meningkatkan sensitivitas nyeri secara umum.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), sekitar 18 persen orang di Amerika Serikat adalah perokok. Lebih dari 50 persen perokok merupakan pasien yang mencari pengobatan untuk menghilangkan penyakit.
Baca juga: Bergandengan Tangan Bantu Kurangi Rasa Sakit
Rokok memperparah penyakit
Zat nikotin dalam tembakau dapat menipu tubuh agar merasa nyaman pada awalnya.
Kandungan zat nikotin ini memicu pelepasan bahan kimia seperti dopamin, yang memberikan sensasi "reward" yang memuaskan dan membuat perokok ketagihan.
Sayangnya, tembakau juga dapat mengganggu pengiriman darah yang kaya akan oksigen ke tulang dan jaringan di dalam tubuh.
Penurunan aliran darah dan nutrisi inilah yang menyebabkan degenerasi, terutama pada cakram tulang belakang yang telah memiliki aliran darah yang lebih terbatas.
Hasilnya bisa berupa nyeri punggung bawah dan terkadang osteoporosis.
Baca juga: Kesaksian Wanita Penghisap 50 Batang Rokok per Hari Selama 33 Tahun
Para ahli kesehatan juga menghubungkan merokok dengan kelelahan dan penyembuhan yang lebih lambat karena faktor-faktor yang membuat kondisi nyeri lebih menonjol.
Banyak peneliti yang sedang mengeksplorasi lebih banyak alasan fisiologis mengapa perokok dengan kondisi fibromyalgia, arthritis dan nyeri kronis lainnya akan merasa lebih sakit.
"Hampir semua orang tahu merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit kardiovaskular," kata dokter spesialis manajemen nyeri, Crawford Barnett, MD.
"Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa merokok dapat memperburuk rasa sakit," sambung dia.
Lebih buruk lagi ketika perokok menderita rasa sakit yang melemahkan, sehingga membuat pengobatan mungkin tidak akan berhasil.