Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2021, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sangat sulit bagi penderita insomnia untuk cepat tidur dan memiliki tidur malam yang berkualitas.

Padahal, kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu kesehatan seseorang secara keseluruhan dan memengaruhi performa dalam melakukan aktivitas harian.

Mengetahui cara cepat tidur untuk insomnia adalah hal penting bagi para penderitanya.

Apa itu Insomnia?

Melansir Help Guide, insomnia adalah ketidakmampuan untuk tertidur atau tetap tidur di malam hari. Kondisi ini membuat penderita insomnia merasa tidak segar atau memiliki tidur yang tidak restoratif.

Ini adalah masalah tidur yang sangat umum. Insomnia akan mengganggu tingkat energi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas hariannya di siang hari.

Insomnia kronis bahkan bisa berkontribusi terhadap masalah kesehatan serius. Jadi, sebaiknya insomnia tak disepelekan.

Beberapa penderita insomnia merasa sulit sekali tertidur, meski tubuh mereka merasa lelah. Sementara sebagian lainnya sering terbangun di malam hari dan tidak bisa kembali tidur selama berjam-jam.

Namun, karena kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, insomnia tidak didefinisikan dari durasi tidurnya melainkan dari kualitas tidurnya. Misalnya, apa yang dirasakan ketika bangun tidur.

Sekalipun seseorang menghabiskan waktu tidur delapan jam tetapi dia masih merasa kelelahan dan tidak segar di pagi harinya, kemungkinan itu juga merupakan tanda insomnia.

Namun pada banyak kasus, insomnia bisa dipulihkan dengan perubahan yang dilakukan sendiri oleh penderitanya, tanpa harus bergantung pada profesional atau mengonsumsi obat tidur.

Mengetahui penyebab insomnia yang diderita bisa membantu mencari solusinya lewat perubahan pola hidup.

Baca juga: 10 Cara Cepat Tidur yang Sederhana dan Ampuh

Gejala insomnia

Gejala insomnia termasuk sulit tertidur meski tubuh lelah dan sulit kembali tidur ketika terbangun di malam hari.SHUTTERSTOCK Gejala insomnia termasuk sulit tertidur meski tubuh lelah dan sulit kembali tidur ketika terbangun di malam hari.
Menurut Mayo Clinic, beberapa gejala insomnia termasuk:

  • Kesulitan tidur di malam hari.
  • Terbangun di malam hari.
  • Sering bangun terlalu pagi.
  • Sering merasa tidak cukup istirahat setelah tidur malam.
  • Merasakan kelelahan atau kantuk di siang hari.
  • Mudah terganggu, serta mengalami depresi atau kecemasan.
  • Memiliki masalah fokus dan perhatian pada tugas atau mengingat sesuatu.
  • Meningkatnya kesalahan dalam tugas harian atau kecelakaan.
  • Kekhawatiran yang berkelanjutan tentang tidur.

Baca juga: Insomnia Saat Jalani Isoman, Coba Lakukan Tips Ini

Penyebab insomnia

Seseorang yang insomnia bisa saja menghabiskan waktu tidur delapan jam tetapi dia masih merasa kelelahan dan tidak segar di pagi harinya, kemungkinan itu juga merupakan tanda insomnia.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Seseorang yang insomnia bisa saja menghabiskan waktu tidur delapan jam tetapi dia masih merasa kelelahan dan tidak segar di pagi harinya, kemungkinan itu juga merupakan tanda insomnia.
Demi menyembuhkannya, penting untuk mencari tahu penyebab insomnia yang kita alami.

Setelah menemukan akar masalahnya, kita bisa mencoba mencari solusinya.

Terkadang, insomnia hanya berlangsung selama beberapa hari dan hilang sendiri, terutama jika penyebabnya bersifat sementara, seperti stres karena adanya acara tertentu, menghadapi presentasi pemting, baru putus cinta, atau jet lag.

Namun di waktu lainnya, insomnia bisa bertahan lama. Insomnia kronis sering kali dikaitkan dengan masalah mental dan fisik yang mendasari.

Beberapa penyebab insomnia yang umum terjadi seperti:

Ini adalah beberapa penyebab umum insomnia kronis. Sulit tidur juga membuat gejala kecemasan, stres, dan depresi menjadi lebih parah.

Penyebab insomnia lainnya yang umum terjadi dan disebabkan oleh faktor emosional dan fisiologis seperti kemarahan, kekhawatiran, dendam, gangguan bipolar, dan trauma.

Untuk mengatasi insomnia akibat faktor ini, penting untuk mengatasi masalah yang mendasarinya.

Baca juga: 7 Minyak Esensial yang Dapat Meredakan Kecemasan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com