KOMPAS.com – Mantan personil One Direction, Harry Styles, memberi pengakuan bahwa ia menjalani terapi untuk kesehatan mentalnya.
Pengakuan itu diungkapkan Harry saat diwawancarai Homes and Gardens baru-baru ini.
Pelantun lagu Watermelon Sugar itu awalnya menolak menjalani terapi karena menganggap hal ini menunjukkan dirinya benar-benar hancur.
Namun, Harry akhirnya mengambil keputusan berani untuk memulai terapi sekitar lima tahun yang lalu setelah beberapa bujukan.
Baca juga: Kenakan Bodysuit Sequin Merah, Harry Styles Seksi di MV As It Was
"Saya pikir itu berarti rusak. Saya ingin menjadi orang yang bisa mengatakan bahwa saya tidak membutuhkannya,” katanya.
Harry menambahkan, kini ia mampu untuk membuka ruang dalam dirinya yang tidak disadari sebelumnya setelah bertemu terapis.
Secara jujur, penyanyi berusia 28 tahun itu merasa lebih nyaman secara emosional dalam melalui kehidupan sebelumnya.
"Saya pikir menerima hidup, bahagia, terluka secara ekstrem, itulah yang paling hidup yang Anda bisa," ucap Harry.
“Kehilangan tangisan, kehilangan tawa, tidak ada jalan, aku tidak berpikir untuk merasakan lebih hidup dari itu.”
Selama wawancara, Harry juga membagikan pengalamannya saat tenar dalam industri musik di usianya yang masih muda.
Ia mengatakan, ada tuntutan secara terus-menerus yang mendorongnya supaya menjadi muda.
Ungkapan itu disampaikan Harry sembari membandingkan ketenarannya dengan Billie Eilish yang debut pada usia 15 tahun saat merilis Ocean Eyes.
Baca juga: Kalahkan Billie Ellish, Harry Styles Jadi Fashion Icon 2021
Harry merasa kesuksesan menimbulkan perasaan rumit dalam diri yang memaksanya bergulat dengan industri musik saat ia tumbuh dewasa.
"Ia (Eilish) jauh lebih muda dari saya dan ketika saya berada di band, kami adalah anak-anak muda,” tuturnya.
“Ketika melakukan solo pertama, saya masih seperti anak muda. Saya tidak seperti orang tua sekarang, tapi ia hanya generasi yang berbeda."