Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gula Alami yang Bisa Jadi Alternatif Lebih Sehat, Apa Saja?

Kompas.com - 15/04/2023, 09:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Saat ini pola makan orang-orang mulai berubah dengan cepat.

Asupan gula, terutama refined sugar, telah meningkat secara dramatis yang membuat banyak dari kita merasa ketagihan akan rasa manis.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), rata-rata orang dewasa mengonsumsi 17 sendok teh gula setiap hari, jauh di atas tingkat yang direkomendasikan.

Sementara, diet yang ideal terdiri dari tidak lebih dari 10 persen kalori gula tambahan, yang berarti 12 sendok teh dalam asupan 2.000 kalori.

Baca juga: Gula dan Junk Food Terbukti Bikin Kecanduan, Pahami Bahayanya

Untuk itu, apabila kita sedang mencari cara mengurangi konsumsi gula tambahan dari diet, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk beralih ke alternatif gula alami yang lebih sehat.

Pengganti gula

Sebelum membahas tentang alternatif gula, penting untuk mengetahui bahwa gula pada dasarnya tidak buruk bagi kita.

Faktanya, gula sangat penting untuk kesehatan.

Di mana, tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa, salah satu bentuk gula dan ini adalah sumber energi utama untuk menjaga tubuh tetap bergerak dan otak tetap berfungsi.

Baca juga: Manfaat Gula untuk Kulit Wajah

Terlepas dari apa yang dianjurkan oleh beberapa tren diet populer, tanpa karbohidrat dan gula, kita mungkin mengalami masalah kesehatan seperti energi yang rendah, masalah tidur, dan kabut otak.

Tujuannya bukan untuk menghindari gula, tetapi untuk mengonsumsi jenis gula yang tepat.

Sebagian besar makanan kita saat ini terdiri dari gula tambahan, yang diproses dan dimurnikan untuk menambah rasa manis yang kuat tanpa banyak zat.

Gula putih yang sangat halus dan sirup jagung fruktosa tinggi adalah bahan yang umum digunakan dalam minuman bersoda, kue kering, roti, dan bumbu.

Baca juga: Sama-Sama Gula, Apa Bedanya Sukrosa, Glukosa, Fruktosa?

Ilustrasi makanan manis yang mengandung gula tambahan yang banyak tinggi. Makanan manis yang mengandung berbagai jenis gula, yang sulit dicerna, dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas yang dikeluarkan lewat kentut atau sendawa.SHUTTERSTOCK/PRESSMASTERP Ilustrasi makanan manis yang mengandung gula tambahan yang banyak tinggi. Makanan manis yang mengandung berbagai jenis gula, yang sulit dicerna, dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas yang dikeluarkan lewat kentut atau sendawa.
Gula-gula ini dikirim dengan cepat ke aliran darah tanpa menambahkan nilai gizi lainnya.

Kemudian, konsumsi gula ini secara berlebihan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit hati berlemak.

Kita bisa menemukan jumlah gula tambahan pada label fakta nutrisi dan daftar bahan makanan apa pun.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Membaca Label Nutrisi di Kemasan Makanan dengan Benar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com