Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Migrain saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 26/06/2023, 18:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - Terkena serangan migrain mendadak tentulah terasa mengganggu dan membuat kepala tidak nyaman, apalagi jika itu terjadi ketika bangun tidur.

Nah, apa penyebab migrain saat bangun tidur ini?

Asisten profesor neurologi dan spesialis pengobatan sakit kepala di Icahn School of Medicine, Anna Pace, mengatakan, ada beberapa hal yang dapat memicu migrain di pagi hari.

  • Insomnia

Jika sulit tidur, otomatis kita akan kurang tidur.

“Kurang tidur dan tidur yang tidak berkualitas dapat membuat seseorang terserang migrain,” kata Pace.

  • Sleep Apnea

Menurut Pace, sleep apnea merupakan penyebab palung umum sakit kepala pagi.

Karena itu, mengatasinya pun dapat meredakan frekuensi serangan migrain, terutama yang terjadi di pagi hari.

Baca juga: Kaitan antara Kopi dan Migrain, Menyembuhkan atau Memperparah?

  • Menggertakkan gigi

Menggertakkan gigi juga bisa menyebabkan migrain, terutama bagi mereka yang mengalami temporomandibular joint dysfunction (TMJ).

TMJ adalah sebuah kondisi yang memengaruhi persendian rahang dan otot serta ligamen sekitarnya.

Jadi jika mengalami migrain setelah bangun tidur dan rasa nyeri itu berpusat di pipi dan rahang, TMJ bisa jadi biang keroknya.

Mengatasi migrain di pagi hari

Menurut Pace, otak menyukai rutinitas, jadi setiap rutinitas terganggu, kita akan lebih rentan terserang migrain.

Untuk itu, Pace pun menyarankan rutinitas berikut:

  • Tidur enam hingga delapan jam setiap malam
  • Mempertahankan waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten
  • Tetap terhidrasi dengan baik (dehidrasi adalah pemicu umum migrain)
  • Makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering makan di siang hari untuk menghindari gula darah rendah yang memicu migrain
  • Berolahraga secara teratur
  • Tidak merokok dan menghindari orang yang merokok,
  • Membatasi asupan kafein hingga sekitar 200mg setiap hari Mengelola stres jika memungkinkan

Lalu jika rentan mengalami stres atau memiliki riwayat kecemasan dan depresi, sebaiknya temui ahli kesehatan mental untuk membantu mengelolanya.

Baca juga: Bahaya untuk Ginjal hingga Migrain, Risiko Makan Pisang Berlebihan

Selain itu, dalam beberapa kasus, kemungkinan kita disarankan untuk mengganti metode kontrasepsi, karena beberapa metode kontrasepsi dapat meningkatkan atau memperburuk gejala migrain.

Terakhir, jika memiliki riwayat keluarga yang merupakan penderita migrain, sebaiknya tanyakan kepada mereka bagaimana cara mengatasi gejalanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com