KOMPAS.com - Sama seperti milk manusia, hati sapi juga berfungsi untuk membantu menghikangkan subtansi berbahaya atau toksin dari dalam darah.
Selain itu, hati sapi yang membutuhkan banyak nutrisi dan vitamin untuk bisa bekerja dengan baik ini juga merupakan kelenjar yang membentuk protein dan hormon penting.
Hati sapi pun dikategorikan sebagai superfood, karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kalori rendahnya.
Tak heran, ahli diet bersertifikat dari Cleveland Clinic Beth Czerwony, RD, LD mengatakan bahwa hati sapi lebih baik dibanding daging berotot seperti steak, dan kaya akan manfaat.
Baca juga: Banyak Makan Daging di Idul Adha? Cek 5 Tanda Kolesterol Tinggi Ini
Apalagi, harganya pun lebih murah dibanding daging merah. Namun, apa saja manfaatnya?
Setiap satu porsi atau tiga ons hati sapi memiliki 4 milligram zat besi, yang telah memenuhi setengah dari asupan zat besi harian yang direkomendasikan, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Zat besi merupakan komponen kunci dari hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membantu menyebarkan darah beroksigen ke seluruh tubuh sekaligus membantu pengembangan otot.
Setiap tiga ons hati sapi jiga mengandung 17 gram protein, membuatnya menjafi sumber protein yang baik dan penting bagi pertumbuhan anak.
Protein juga diibutuhkan orang dewasa untuk membentuk, memperbaiki, dan memelihara jaringan otot. Bahkan, protein bisa membantu menurunkan berat badan.
“Makanan tinggi protein membuat kits kenyang lebih lama, sehingga kita tidak akan makan berlebih atau mencari camilan yang tidak sehat," ujar Czerwony.
Bodybuilder dan powerlifter pun biasa memgonsumsi hati sapi atau suplemen hati sapi sejak sekitar tahun 1930-an, saat para ahli mengumumkan kemampuan hati sapi untuk pembentukan otot untuk pertama kalinya.
Selain itu, protein juga membantu menyuplai oksigen ke sel darah merah, memberi kita energi untuk berolahraga.
Baca juga: 5 Tips Makan Daging untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Manfaat hati sapi lainnya adalah membuat pengelihatan lebih baik.
Pasalnya, tiga ons hati sapi saja telah memenuhi asupan hatian vitamin A karena mengandung lebih dari 4.200 mikrogran retinol activity equivalent vitamin A, yang dapat membuat pengelihatan lebih baik, meningkatkan sistem imun, dan menurunkan risiko kanker.
Daging organ seperti hati juga menyediakan preformed vitamin A (retinoid atau retinol) yang bisa segera dimanfaatkan tubuh.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa mendapatkan terlalu banyak vitamin A dari hati sapi bisa menjadi racun bagi tubuh.
“Mengonsumsi hati sapi setiap hari dapat merusak pengelihatan dan tulang,” kata Czerwony.
Sementara itu, mengonsumsi vitamin A berlebih saat hamil dapat memicu kelahiran bayi yang cacat, dan meski jarang terjadi, keracunan vitamin A dapat membahayakan nyawa.
Terakhir, hati sapi juga kaya akan berbagai micronutrien, termasuk beberapa vitamin B berikut:
Baca juga: Resep Sop Daging Sapi ala Chef Devina Hermawan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya