KOMPAS.com - Potret masa lalu sering kali mendatangkan berbagai kenangan, termasuk soal penampilan dan berat badan kita sebelumnya.
Tak jarang, ini membuat kita membandingkan diri sendiri secara fisik seperti perut yang dulunya lebih rata, tubuh lebih kurus atau paha yang lebih kencang.
Ingatan ini akhirnya bisa memicu overthinking dan stres karena merasa penampilan kita semakin buruk seiring bertambahnya usia.
Baca juga: 3 Dampak Overthinking jika Dibiarkan, Bisa Picu Gangguan Mental
Jennifer Rollin, MSW, LCSW-C, terapis di Maryland, AS, mengatakan, kebanyakan dari kita lupa dan sulit menerima bahwa evolusi tubuh adalah hal yang normal sekaligus tak terelakkan.
“Dengan cara yang sama kita matang secara mental dari waktu ke waktu, tubuh fisik kita juga berubah saat kita menjalani kehamilan, misalnya, menopause, atau bahkan penuaan biasa,” jelasnya.
Kecenderungan menyudutkan diri sendiri karena penampilan masa kini yang lebih buruk bisa merusak kepercayaan diri dan kondisi emosional kita.
Untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
Rollin mengatakan langkah pertama yang perlu dilakukan yakni mengenali dan menerima kenyataan itu sejak awal.
Hindari membandingkan diri ketika masih berusia 20-an atau remaja saat tubuh lebih kurus, kencang, dll.
Baca juga: Kaitan Antara Stres dan Berat Badan Naik
"Ingatlah bahwa pikiran ini bukanlah fakta yang didasarkan pada kenyataan, melainkan perasaan yang dangkal, bias, dan terkadang terdistorsi (hanya perasaan) yang berasal dari rasa tidak aman" saran Rollin.
Alih-alih menatap cermin dan benci melihat kulit yang kendur, kita bisa mengatakan hal yang lebih baik sebagai afirmasi.
Kenaikan berat badan atau adanya strecth mark membuat kita merasa tidak lagi menarik dan gagal memenuhi standar kecantikan.
"Apa yang dapat Anda lakukan adalah mencoba membingkai ulang perubahan fisik Anda sebagai perkembangan kehidupan yang alami dan tak terhindarkan, daripada masalah yang harus diperbaiki," kata Elizabeth Daniels, PhD, profesor di Pusat Penelitian Penampilan University of the West of England.
Baca juga: Di Usia Berapa Kenaikan Berat Badan Paling Berisiko?
Apa pun perubahan fisik kita, kuncinya adalah melihat bahwa kita telah hidup dan berevolusi.