Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi Bisa Merusak Daya Ingat, Ini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 24/08/2023, 17:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Depresi secara umum memiliki beberapa gejala utama seperti kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, tidak nafsu makan, merasa sedih berlebihan, hingga perubahan kebiasaan tidur.

Namun, apabila tidak segera ditangani, depresi mungkin akan bermanifestasi pada gejala yang lebih serius, yakni daya ingat yang menurun.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Trends In Neuroscience menunjukkan, selain mempersulit tugas ingatan yang spesifik dan detail, depresi juga membuat kita lebih mudah mengakses ingatan negatif dan kesulitan mengingat hal positif.

"[Temuan ini] jelas sangat relevan secara klinis karena jika kita terus-menerus mengingat hal-hal negatif dalam hidup dan bukannya hal-hal positif, itu akan melanggengkan atau mempertahankan episode depresi," kata profesor psikiatri di Harvard Medical School, Dr Daniel Dillon, MD.

Bukan hanya menumbuhkan sikap pesimis yang membuat penderita depresi merasa buruk. Menurut Dillon, depresi memiliki efek yang nyata dan terukur pada tubuh dan otak, yang menyebabkan defisit memori.

Baca juga: 7 Tips Mudah Meningkatkan Mood Saat Depresi

Hubungan antara depresi dan kaburnya ingatan
Ketika seseorang mengalami depresi, ingatan mereka menjadi kabur atau yang dikenal dengan memory fog.

Para psikolog juga menyebutnya sebagai fenomena ingatan otobiografi yang berlebihan.

Dalam sebuah laboratorium, para peneliti menguji hal ini dengan meminta partisipan untuk menceritakan tentang ingatan tertentu, seperti saat mereka merasa bahagia.

Dillon mengatakan, orang yang tidak depresi mungkin akan menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan dengan sangat detail, sementara orang yang depresi akan mengatakan sesuatu yang lebih umum.

Beberapa orang berteori jika hal ini disebabkan oleh cara depresi meredam, antara lain, kemampuan untuk fokus.

"Jika seseorang tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitar, mereka tidak akan mempelajari informasi tersebut agar dapat mengingatnya kembali," jelas seorang ahli neuropsikologi di Rumah Sakit Mclean dan instruktur psikologi di Harvard Medical School, Dr Lydia Cho, PhD.

Baca juga: Bergaul dan Kebiasaan Lain yang Mempertajam Memori Otak

Di sisi lain, Dillon berpendapat apabila gejala ini mungkin juga terkait dengan ciri umum depresi lainnya, yakni hipokampus yang lebih kecil. Hipokampus adalah struktur jauh di dalam otak yang berperan penting dalam ingatan.

Dillon percaya stres adalah penyebab utamanya. Hipokampus adalah rumah bagi banyak reseptor glukokortikoid, yang menerima hormon stres.

Stres kronis, yang diketahui sebagai penyebab depresi, cenderung mengaktifkan reseptor glukokortikoid secara berlebihan, sehingga mengganggu kemampuan otak untuk memproduksi neuron baru.

Dillon dan timnya telah mengamati, neuron-neuron lama tampaknya terlibat dalam membentuk ingatan yang lebih umum dibandingkan dengan ingatan yang lebih rinci dan spesifik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com