Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2023, 17:00 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit jantung bisa menyebabkan gangguan pada berbagai organ tubuh, salah satunya kasus fibrilasi atrium (kelainan irama jantung) yang menjadi faktor risiko penyebab stroke.

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, menjelaskan, orang yang mengalami kelainan irama jantung ini berisiko lima kali lipat terkena stroke

Gejala fibrilasi atrium sering muncul mendadak tanpa menunjukkan tanda awal yang jelas dan kerap tidak disadari.

"Orang yang mengalami kondisi ini mungkin tidak merasakan tanda atau gejala penyakit jantung yang umum, karena gejala fibrilasi atrium yang muncul juga tidak begitu heboh karena berupa jantung berdebar saja," kata dokter Yoga saat ditemui Kompas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Penyakit Jantung Menyerang di Usia Muda, Ternyata Ini Penyebabnya 

Ketahui cara deteksi dini penyakit jantungPexels Ketahui cara deteksi dini penyakit jantung

Terkait dengan gejala jantung berdebar, dokter Yoga mengatakan kalau sensitivitas seseorang terhadap palpitasi (berdebar) dapat berbeda setiap orang.

Kondisi itulah yang membuat gejala aritmia jantung kerap disepelekan karena dianggap sebagai sesuatu yang biasa.

"Berdebar spektrumnya luas. Dari yang tidak menunjukkan apa-apa karena psikologis sampai yang berat seperti stroke," tambahnya.

Pakar Aritmia dari Fakultas Kedokteran UI tersebut menambahkan, gangguan irama jantung yang penting untuk diwaspadai adalah ketika sensasi berdebarnya terjadi secara berulang dan jangka panjang.

Kemudian perhatikan pula kondisi atau denyut jantung yang dirasakan. Jika denyut jantungnya terasa ireguler (denyut jantung kadang terasa kuat dan terkadang melemah), maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Terutama pada orang yang memiliki fibrilasi atrium atau faktor risiko lain yang dapat memicu stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau merokok. 

Mereka perlu mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat untuk mengurangi risiko stroke. 

"Kalau ada gejala berdebar yang mencurigakan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Karena kebanyakan pasien datang itu sudah dalam keadaan stroke sehingga penanganan yang tepat tidak bisa diberikan secepat mungkin," ujarnya.

Baca juga: Stres Kerja Picu Risiko Penyakit Jantung pada Pria 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com