Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Kerja Picu Risiko Penyakit Jantung pada Pria

Kompas.com - 21/09/2023, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CBS News

KOMPAS.com - Stres yang berhubungan dengan pekerjaan tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental, melainkan juga fisik.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal American Heart Association, Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, menemukan stres kerja dapat meningkatkan penyakit jantung, terutama di kalangan pekerja pria.

Beberapa hal seperti beban kerja yang berat, tenggat waktu yang ketat, dan lingkungan yang menghilangkan otonomi dari pekerja, merupakan penyebab stres yang tergolong parah, sehingga dapat mengganggu kesehatan jantung.

Baca juga: Mudah Ditiru, Ini 6 Cara Para Orang Sukses Atasi Stres Kerja

Selain itu, berusaha keras dalam pekerjaan di mana kita tidak merasa dihargai dengan layak, suatu keadaan yang disebut sebagai ketidakseimbangan antara usaha dan hasil, juga memiliki efek negatif yang serius pada kesehatan jantung.

"Ketidakseimbangan antara upaya dan imbalan terjadi ketika karyawan menginvestasikan upaya yang tinggi dalam pekerjaan mereka."

Demikian penuturan Mathilde Lavigne-Robichaud, penulis utama studi dan kandidat doktor dalam bidang kesehatan di CHU de Quebec-University Laval Research Center.

"Tetapi, mereka menganggap imbalan yang mereka terima — seperti gaji, pengakuan atau keamanan kerja — tidak mencukupi, atau tidak setara dengan upaya tersebut," kata dia.

Para peneliti pun mengikuti lebih dari 6.400 pekerja kantoran di Kanada berusia rata-rata 45 tahun tanpa penyakit kardiovaskular antara tahun 2000-2018.

Mereka mengukur tingkat ketegangan kerja dan ketidakseimbangan antara usaha dan hasil kerja terhadap kejadian penyakit jantung.

Temuan studi mengungkapkan, pekerja pria yang mengalami ketegangan kerja atau ketidakseimbangan antara usaha dan imbalan memiliki kemungkinan 49 persen menderita penyakit jantung, dibandingkan dengan pria tanpa stresor tersebut.

Pria yang mengalami kedua kondisi tersebut juga dua kali lebih mungkin memiliki penyakit jantung dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami kedua pemicu stres secara bersamaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com