Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Rendah Bisa Picu Penyakit Jantung, Benarkah?

Kompas.com - 21/09/2023, 19:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat ditandai dengan tekanan darah yang lebih rendah dari batas normal.

Batas normal tekanan darah biasanya tidak melebihi atau kurang dari 120/80 mm Hg.

Meski masalah yang satu ini biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, tapi dalam kasus yang berkepanjangan dan tidak dikelola dengan baik, kondisi itu bisa mengakibatkan berbagai penyakit jantung.

Baca juga: 6 Gejala Tekanan Darah Rendah dan Cara Mengatasinya 

Hubungan darah rendah dan penyakit jantung

Darah rendah biasanya tidak dianggap sebagai faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Namun dalam beberapa kasus, tekanan darah yang terlalu rendah bisa berkaitan dengan faktor risiko lain yang meningkatkan sejumlah risiko gangguan atau penyakit jantung. 

1. Denyut jantung terlalu rendah atau bradikardia

Bradikardia adalah detak jantung yang berdenyut lebih lambat dari batas normal.

Menurut dokter spesialis kardiologi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Azadeh Beheshtian, MD, denyut jantung orang dewasa sehat berkisar antara 60-100 kali per menit dalam keadaan istirahat.

Biasanya, bradikardia tidak selalu menjadi masalah serius, terutama jika tidak disertai gejala.

Namun, jika mengalami gejala seperti pusing, kelelahan yang berlebihan, pingsan, atau sesak napas yang tidak wajar, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Kondisi bradikardia yang parah atau gejala yang tidak segera diatasi dapat mengindikasikan masalah jantung yang serius dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

2. Gagal jantung

Gagal jantung dapat diakibatkan oleh tekanan darah rendah yang berkepanjangan.

Dalam sebuah penelitian terbaru, pasien yang mengalami penurunan darah rendah secara berkala memiliki risiko 50 persen lebih besar mengalami gagal jantung.

"Hipotensi ortostatik bisa menjadi tanda dari penumpukkan plak di pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yang pada gilirannya mengakibatkan gagal jantung," kata Azadeh, seperti dikutip Avicenna Cardiology.

Baca juga: Stres Kerja Picu Risiko Penyakit Jantung pada Pria 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com