KOMPAS.com - Pernah dengar soal madu manuka? Madu ini berasal dari Australia dan Selandia Baru.
Madu manuka dibuat melalui proses penyerbukan oleh lebah pada semak leptospermum scoparium, yang juga dikenal sebagai pohon teh.
Madu manuka ini dikenal memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Madu telah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbagai kondisi karena sifatnya sebagai antibakteri alami.
Beberapa jenis madu juga meningkatkan produksi sel-sel khusus yang dapat memperbaiki jaringan yang rusak akibat infeksi.
Baca juga: Berbagai Khasiat Madu Manuka, Termasuk Membantu Menyembuhkan Batuk Pilek
Namun, tidak semua madu sama. Kualitas antibakteri madu tergantung pada jenis madu serta kapan dan bagaimana madu dipanen.
Kualitas antibiotik utama yang terdapat dalam madu berasal dari hidrogen peroksida, namun madu manuka memiliki kualitas antimikroba yang unik.
Salah satu komponen antibakteri utama dari madu manuka adalah senyawa yang disebut methylglyoxal (MGO).
MGO berasal dari konversi senyawa lain dalam madu manuka yang dikenal sebagai dihydroxyacetone (DHA), yang konsentrasinya tinggi ditemukan dalam nektar bunga manuka.
Semakin tinggi konsentrasi MGO, semakin kuat efek antibakterinya.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat madu manuka bagi kesehatan.
Baca juga: 6 Manfaat Madu Mentah bagi Kesehatan
Antibiotik madu manuka bermanfaat dalam mengatasi gangguan pencernaan yang terkait dengan infeksi bakteri, termasuk gejala kembung, produksi gas berlebih, sakit perut, refluks asam, dan diare.
Madu ini mampu mengurangi peradangan serta memberikan efek penenang yang berasal dari kandungan prebiotik alami yang dimilikinya.
Madu manuka juga terbukti dapat menyembuhkan luka bakar, luka, dan bisul berkat sifat anti-bakteri dan anti-jamurnya.
Menurut Peter Molan, Direktur Unit Penelitian Madu di University of Waikato di Selandia Baru, semua madu bersifat anti-bakteri berkat enzim yang membuat hidrogen peroksida yang ditambahkan oleh lebah.
Berdasarkan penelitian terbaru, madu manuka juga efektif dalam mencegah infeksi pada orang dengan ulkus vena (luka kulit yang sangat lambat penyembuhannya), dan telah berhasil digunakan sebagai perban luka untuk mempercepat proses penyembuhan.