Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Orangtua Jepang Jadikan Anak Lebih Sehat Lewat Filosofi Shokuiku

Kompas.com - 23/10/2023, 08:35 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Anak-anak Jepang dianggap sebagai salah satu yang paling sehat di dunia.

Data UNICEF menunjukkan, Jepang adalah satu-satunya negara, dari 42 negara maju, yang kurang dari satu dari lima anak mengalami masalah obesitas.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan Orangtua untuk Cegah Anak Obesitas

Capaian ini sepertinya erai kaitannya dengan gaya parenting orangtua Jepang yang menerapkan filosofi shokuiku.

Pertama kali diciptakan di tahun 1896 oleh pionir dunia kesehatan, Sagen Ishizuka, filosofi tersebut dikembangkan dari dua kata yang bermakna makan dan tumbuh.

Shokuiku mendorong orangtua dan sekolah untuk mengajari anak-anak dari mana makanan berasal dan bagaimana pengaruhnya terhadap pikiran dan tubuh kita.

Konsep ini telah menjadi bagian dari budaya Jepang yang hasilnya menjadikan anak-anaknya bertubuh paling sehat.

Baca juga: Usia Berapa Anak-anak Boleh Minum Kopi?

Seperti apa penerapannya dalam pengasuhan anak?

Sejak masa hamil

Ilustrasi hamil Shutterstock/Africa Studio Ilustrasi hamil
Dokter di Jepang menyarankan para ibu hamil untuk mengonsumsi makanan seimbang yang disebut “ichij?-sansai”.

Hidangan ini berupa semangkuk nasi dan sup miso, disertai dengan menu yang berfokus pada protein, dan dua sisi sayuran (seperti rumput laut atau jamur) untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan serat yang cukup.

Baca juga: Cara Hidup Bahagia dan Umur Panjang Lewat Filosofi Jepang

Setelah lahir, anak diajarkan pula untuk menerapkan hal yang sama sehingga punya kebiasaan makan yang sehat.

Anak-anak diajarkan memanen sayuran untuk dimakan sebagai makan siang di TK lalu a belajar tentang pertanian yang menghasilkan sayur-sayuran, ikan, dan makanan lainnya di bangku SD.

Pemerintah Jepang bahkan mengeluarkan Undang-Undang Dasar Shokuiku untuk mempromosikan gaya makan itu di tahun 2005.

Tradisi bento

Setidaknya 95 persen SD dan SMP di Jepang mempunyai sistem makan siang yang dirancang oleh ahli gizi.

Anak-anak juga dilibatkan dalam proses penyajian makan siang untuk membangun hubungan baik dengan nutrisi.

Baca juga: Resep Bento untuk Bekal Sekolah Anak, Bentuk Panda dari Telur Puyuh dan Nasi

Ada pula tradisi bento, yang menjadi hal menyenangkan bagi kebanyakan masyarakat Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com