BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Forvita

Bebas Lemak Trans, Ini Margarin yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari

Kompas.com - 12/11/2023, 21:21 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak yang ada dalam margarin. Lemak ini muncul akibat proses hidrogenasi parsial atau sebagian dalam proses pembuatan margarin.

Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, lemak trans dapat bisa meningkatkan kadar molekul low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, menjelaskan bahwa selain meningkatkan kadar kolesterol jahat, lemak trans juga dapat menurunkan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Hal tersebut disampaikan dr Raissa dalam gelar wicara bertajuk “Forvita Ajak Lebih Kenal Dengan Lemak Baik” di Teras Kota, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (14/11/2023).

Mengonsumsi lemak trans dalam jumlah banyak dapat menimbulkan berbagai efek kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Margarin atau Mentega, Mana Paling Bagus untuk Bikin Kue?

Selain itu, lemak trans yang masuk ke dalam tubuh secara berkesinambungan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam otak. Hal ini berpotensi memicu penyakit Alzheimer.

“Dengan kata lain, lemak trans akan membuat volume otak menjadi rendah dan mengalami penurunan kognitif. Akibatnya, ingatan menjadi buruk,” kata dr Raissa.

Dokter Raissa melanjutkan bahwa World health organization (WHO) menyarankan agar batasan maksimal konsumsi lemak jenuh adalah 10 persen, sedangkan lemak trans 1 persen dari total kebutuhan kalori per hari.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Raissa E Djuanda. KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA. Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Raissa E Djuanda.

Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat melarang penggunaan minyak terhidrogenasi sebagian dalam makanan yang dibuat ataupun dijual.

Supaya tetap sehat mengonsumsi margarin, dr Raissa menyarankan agar masyarakat memilih margarin yang memiliki label 0 persen trans fat dalam informasi nilai gizi.

Selain itu, masyarakat juga dapat memilih margarin yang proses pembuatannya menggunakan metode fraksinasi atau proses fisika. Pasalnya, margarin yang dihasilkan dari proses ini bebas dari kandungan lemak trans.

“Mengonsumsi margarin yang bebas lemak trans membuat kita lebih sehat karena dapat terhindar dari berbagai risiko penyakit,” katanya.

Cermat pilih margarin

Adapun salah satu margarin yang terbuat dengan fraksinasi adalah Forvita. Brand Manager Food Category PT Bina Karya Prima Roland Layandi mengatakan, Forvita merupakan pelopor margarin bebas lemak trans tanpa proses hidrogenasi. Dengan demikian, margarin ini tidak menimbulkan risiko penyakit.

“Forvita merupakan margarin serbaguna yang terbuat dari minyak nabati berkualitas sehingga memiliki rasa yang lezat. Hadir sejak 2005, Forvita menjadi pelopor margarin bebas lemak trans atau lemak jahat di Indonesia,” kata Roland di Mal Teras Kota, Minggu.

Roland menjelaskan, dalam pembuatan margarin lewat proses fraksinasi, pemanasan dan penyaringan margarin dilakukan berulang kali. Proses ini menyebabkan terbentuknya fraksi cair dan padat. Proses selanjutnya adalah emulsifikasi lalu pendinginan fraksi padat hingga menjadi bentuk margarin.

Proses tersebut lebih panjang ketimbang pembuatan margarin menggunakan proses hidrogenasi. Hasilnya, margarin yang dihasilkan bebas lemak trans dan lebih sehat untuk dikonsumsi.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Selain bebas lemak trans, margarin Forvita juga telah difortifikasi dengan vitamin A. Dengan demikian, margarin ini dapat meningkatkan kesehatan mata dan memenuhi kebutuhan gizi konsumen.

“Tak hanya sehat, Forvita juga memiliki aroma yang harum, sehat, serta enak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Forvita, lanjut Roland, dapat menjadi margarin serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Selain dapat dikonsumsi bersama roti, Forvita juga bisa digunakan untuk membuat nasi goreng, gorengan, kue, hingga aneka tumisan. Dengan demikian, margarin ini dapat digunakan ibu rumah tangga untuk berbagai kebutuhan memasak.

Pada kesempatan yang sama, Celebrity Chef Nicky Tirta mengatakan bahwa selain lebih sehat, Forvita juga memiliki aroma yang harum saat dimasak. Aroma khas ini tentunya akan menambah selera saat mengonsumsi makanan.

Celebrity Chef Nicky Tirta memamerkan hasil masakan yang dimasak dengan Forvita.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA. Celebrity Chef Nicky Tirta memamerkan hasil masakan yang dimasak dengan Forvita.

Nicky yang aktif berolahraga mengaku cukup selektif memilih bahan makanan guna menjaga kesehatan. Ia rutin mengonsumsi makanan yang tinggi protein, rendah kalori, berserat, dan kaya akan lemak baik.

Oleh karena itu, ia selalu selektif memilih bahan makanan, termasuk memilih margarin yang bebas lemak trans seperti Forvita.

“Selain memiliki aroma yang harum, Forvita mampu membuat masakan menjadi lezat. Forvita punya berbagai keunggulan ketimbang margarin lain, salah satunya produk bebas lemak trans, sehingga aman dikonsumsi setiap hari,” kata Nicky.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com