Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2023, 14:04 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Menjaga keseimbangan antara merawat bayi dan mencegah kehamilan adalah perhatian utama bagi banyak ibu menyusui.

Meskipun menyusui dapat memberikan perlindungan alami terhadap kehamilan, metode ini tidak selalu dapat diandalkan.

Efektivitas menyusui sebagai penghalang kehamilan hanya terjadi ketika menyusui dilakukan secara eksklusif. Namun, metode ini hanya dapat diandalkan dalam enam bulan setelah kelahiran bayi.

Agar metode ini berhasil, kamu perlu menyusui bayi setidaknya setiap empat jam pada siang hari, setiap enam jam pada malam hari, dan tidak memberikan suplemen makanan tambahan selain ASI.

Ovulasi akan kembali terjadi terlebih dahulu. Jika kamu tidak hamil, menstruasi biasanya muncul sekitar dua minggu setelahnya.

Mengingat sulitnya menentukan kapan ovulasi terjadi, ada risiko kehamilan meskipun menggunakan metode ini, terutama jika menstruasi sudah kembali.

Jika khawatir akan kehamilan saat menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk membahas opsi yang tepat. Ada opsi yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan dan melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).

IUD

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen. IUD termasuk dalam kategori kontrasepsi jangka panjang yang dapat diubah (LARC).

Terdapat dua jenis IUD, yakni hormonal dan non-hormonal, keduanya hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

IUD hormonal mengandung progestin, yang merupakan bentuk buatan dari hormon progesteron.

Progestin ini bekerja dengan mengentalkan lendir serviks, sehingga mencegah sperma mencapai rahim.

Pilihannya meliputi:

  • Mirena: memberikan perlindungan hingga 5 tahun
  • Skyla: memberikan perlindungan hingga 3 tahun
  • Liletta: memberikan perlindungan hingga 3 tahun
  • Kyleena: memberikan perlindungan hingga 5 tahun

IUD hormonal juga dapat membuat menstruasi menjadi lebih ringan. Beberapa wanita mungkin berhenti mengalami menstruasi sama sekali.

Paragard adalah satu-satunya IUD non-hormonal yang tersedia. Paragard menggunakan sedikit tembaga untuk mengganggu pergerakan sperma. Hal ini dapat mencegah pembuahan sel telur dan implantasi.

Paragard memberikan perlindungan hingga 10 tahun. Namun, IUD ini mungkin tidak cocok jika kamu biasanya mengalami menstruasi yang berat atau mengalami kram yang hebat.

Banyak wanita yang menggunakan IUD tembaga melaporkan menstruasi yang lebih lama dan lebih berat.

Kamu dapat memasang IUD segera setelah melahirkan, tetapi sebaiknya tanyakan kepada dokter apakah ini merupakan pilihan yang tepat bagi kamu.

Dokter biasanya ingin menunggu sampai kamu sembuh dan menghentikan perdarahan pascapersalinan dalam dua sampai enam minggu. Jika tidak, IUD dapat terlepas jika dipasang terlalu cepat dan risiko infeksi lebih besar.

Efek samping yang mungkin terjadi adalah kram setelah pemasangan, perdarahan yang tidak teratur atau banyak, dan flek-flek di antara waktu menstruasi. Efek samping ini biasanya akan berkurang dalam enam bulan pertama setelah pemasangan.

Jika kamu memutuskan ingin hamil lagi, kamu dapat melepas IUD dan mulai mencoba setelahnya.

Baca juga: 10 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berhenti Menggunakan KB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com