Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Rendah Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Kompas.com - 30/11/2023, 14:37 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penurunan fungsi otak seperti demensia biasanya berkembang seiring bertambahnya usia.

Namun beberapa penelitian menunjukkan, ada faktor lain yang berpotensi mengembangkan risiko demensia, yakni tekanan darah rendah.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 meninjau lebih 24.000 orang dan mengamati orang lanjut usia selama 27 tahun.

Studi ini menemukan, tekanan darah rendah dapat menjadi prediktor signifikan pada penurunan fungsi kognitif hingga risiko demensia.

Hal ini pun tidak tergantung pada faktor lain seperti jenis kelamin, berat badan, status kesehatan kardiovaskular, penyakit ginjal hingga diabetes.

"Kami mempelajari hubungan antara darah rendah dan kinerja kognitif. Hal ini memungkinkan penyedia layanan kesehatan memahami kapan harus melakukan intervensi dan mengobati tekanan darah pada seseorang,"

Begitulah kata Kenneth McLeod, salah satu peneliti dari Binghamton University yang terlibat dalam penelitian tersebut. 

Baca juga: Tips Olahraga Sehat bagi Penderita Tekanan Darah Rendah 

Tekanan darah rendah tingkatkan risiko demensia

Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat meningkatkan risiko demensia karena beberapa hal. Para peneliti menemukan korelasi antara darah rendah dan fungsi kognitif pada otak.

Para ahli meyakini, tekanan darah rendah dapat mengganggu sistem peredaran darah yang mengalir ke otak.

Bahkan studi menunjukkan kemungkinan lain yang dampaknya tak cuma demensia, tapi juga penurunan fungsi otak lain seperti Alzheimer hingga Parkinson, namun fakta ini perlu diteliti lebih lanjut secara ilmiah. 

Pada risetnya, para peneliti melihat data yang diperoleh dari alat penilaian kuantitatif untuk mengevaluasi fungsi kognitif pada orang usia lanjut (di atas 50 tahun).

Kemudian hasil evaluasi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dengan skor 0-100. Skor di atas 75 menempatkan peserta pada fungsi kognitif yang diharapkan sesuai usianya.

Skor di antara 50-75 menunjukkan fungsi kognitif seseorang sudah berada di bawah batas normal - dengan penilaian inilah risiko demensia dapat berkembang.

Lalu ada pula skor 0-50 yang menunjukkan sindrom demensia kemungkinan akan terjadi lebih parah.

Baca juga: Pusing Setelah Makan? Tekanan Darah Rendah Bisa Jadi Penyebabnya 

Ilustrasi pasien demensiaFreepik/drazen_zigic Ilustrasi pasien demensia

Nilai tekanan darah yang dievaluasi pun termasuk tekanan darah sistolik dan diastolik.

Hasil penelitian menunjukkan, peserta dengan hipotensi (di bawah 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg), memiliki hasil evaluasi fungsi kognitif di bawah normal.

Itu berarti mereka sangat berisiko mengalami demensia seiring bertambahnya usia, terutama ketika tekanan darah rendah tidak diobati.

Di samping itu, studi ini juga menjawab dari hasil laporan studi sebelumnya terkait dampak tekanan darah rendah (hipotensi) yang dapat berpengaruh pada fungsi kognitif orang dewasa yang lebih muda.

Baca juga: Kadar Kolesterol Terlalu Tinggi atau Rendah Tingkatkan Risiko Demensia 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com