Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Single Mandiri Menata Masa Depan Mulai dari Punya Rumah

Kompas.com - 19/02/2024, 23:18 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

“Punya rumah enggak harus nunggu menikah”.

Itulah kalimat yang terlontar dari Rifda Haniefa (30 tahun) saat menceritakan pengalamannya membeli rumah sendiri.

Tahun 2024 merupakan tahun keenam bagi perempuan yang akrab disapa Hani ini, tinggal di perantauan, Kota Depok, Jawa Barat. Di tahun ini pula, Hani hampir setahun menempati rumah miliknya sendiri.

Hani merupakan protret perempuan single mandiri di pinggiran Ibu Kota Jakarta. Ia mendisrupsi pandangan perempuan sebaiknya membeli rumah ketika sudah menikah atau menunggu suami. 

“Menurut saya, menikah itu suatu rezeki yang tidak bisa ditentukan kapan datangnya, bisa jadi bulan depan atau tahun depan. Kalau punya rumah, kita sendiri yang menentukan, kita bisa menentukan kapan punya rumah untuk aset kita sendiri,” ucap Hani kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Baca juga:

Sebelum memutuskan membeli rumah melalui program KPR BTN Sejahtera atau KPR Bersubsidi dengan skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), hidup Hani di perantauan sebenarnya terbilang aman.

Sejak menjejakkan kaki di Kota Depok awal tahun 2019, ia tinggal sekaligus menjadi pengajar di salah satu pondok pesantren putri di daerah Sawangan. Selain itu, Hani merupakan dosen muda di sebuah kampus swasta di Kota Depok.

Hidupnya terbilang aman, sebab tak hanya tempat tinggal gratis, ia juga mendapatkan fasilitas makan dan gaji per bulan.

Seiring berjalannya waktu, Hani pun sadar bahwa tidak boleh terlena dengan zona nyamannya menetap di pondok pesantren, dengan segala fasilitasnya. Dia harus menata masa depan. 

Sebagai perempuan single yang mandiri secara finansial, Hani tidak ingin menyia-nyiakan usia produktifnya. Selagi masih muda dan memiliki penghasilan, ia ingin memiliki aset pribadi buah hasil jerih payahnya. 

Hani pun membulatkan tekadnya untuk hidup di luar pondok pesantren. Bukan mengontrak rumah atau kos yang ia pilih, tapi membeli rumah subsidi.

“Saya mempertimbangkan, daripada saya ngontrak atau ngekos dengan biaya yang sama, mending saya mengambil KPR saja. Jadi apa yang saya bayar nanti akan jadi hak milik saya juga,” ujarnya.

Hani pun mulai berselancar di Instagram, Facebook hingga YouTube mencari informasi mengenai rumah subsidi pada pertengahan tahun 2022. Kriteria rumah yang diinginkan yaitu dekat tempat kerjanya dan tidak jauh dari stasiun KRL.

Akhirnya pilihannya jatuh pada proyek rumah subsidi Perumahan Amarta Residence 3, yang berlokasi di Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Tenang dengan KPR BTN Sejahtera

Sebagai perempuan single, Hani harus mengandalkan diri sendiri dalam proses pembelian rumah. Mulai dari survei hingga akad KPR bersubsidi. 

Hani merasa beruntung sekaligus lega karena developer perumahan pilihannya sudah bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN. Ia mengaku semakin mantap mengambil KPR bersubsidi setelah mengetahi fakta tersebut, lantaran BTN merupakan pelopor KPR bersubsidi. 

“Saya enggak perlu pusing nyari ke bank-bank lain. Apalagi KPR bersubsidi kan erat hubungannya sama BTN,” tutur Hani. 

Hani mengajukan permohonan KPR BTN Sejahtera sekitar Oktober 2022. Lalu enam bulan kemudian, sekitar April 2023, tanda tangan akad KPR BTN Sejahtera dilakukan.

Selama proses tersebut, ia mengaku tidak menemui kendala yang berarti. Sebab, BTN memiliki kebijakan bahwa tak akan ada akad KPR jika belum ada bangunan rumah.

“Sewaktu saya mengambil KPR itu, BTN mensyaratkan tidak bisa akad kalau bangunan belum jadi, saya mikir bagus ini ketentuannya. Saya kan jadi tenang, karena enggak mungkin jadi korban penipuan,” tutur Hani.

“Itu yang bikin tenang, enggak takut tertipu. Jadi saat akad kita langsung dikasih kunci dan bisa hari itu juga nempatin rumahnya,” imbuhnya.

Sebagai perempuan single, Hani tak merasakan kesulitan dalam mengurus KPR BTN Sejahtera. Ia merasakan bahwa syarat yang ditetapkan mudah untuk dipenuhi.

Mulai dari proses pencarian rumah, pengurusan berkas hingga akad KPR BTN Sejahtera, Hani melakukannya sendiri.

Mengutip laman resmi BTN, untuk mendapatkan layanan KPR BTN Sejahtera tidak ada syarat harus sudah menikah, sehingga para perempuan single juga bisa mengajukan KPR bersubsidi. Syarat mendapatkan KPR Bersubsidi yang disalurkan BTN antara lain:

1. WNI minimal usia 21 tahun atau sudah menikah, maksimal 65 tahun pada saat jatuh tempo kredit

2. Maksimal penghasilan: 

    * Tidak kawin Rp 6 juta

    * Kawin Rp 8 juta

3. Khusus Papua dan Papua Barat:

    * Tidak kawin Rp 7,5 juta.

    * Kawin Rp 10 juta.

4. Pemohon dan pasangan tidak memiliki rumah.

5. Belum pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah.

6. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), memiliki Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi.

7. NIK terdaftar di Dukcapil.

Sementara untuk syarat dokumen yang diperlukan juga tidak ribet. Calon debitur hanya perlu memastikan bisa melengkapi dokumen berikut untuk daftar KPR BTN Sejahtera:

1. KTP (pemohon dan pasangan bagi calon debitur yang telah menikah).

2. Kartu Keluarga (KK).

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

4. Buku atau Akta Nikah bagi yang telah menikah atau surat atau Akta Cerai bagi yang telah bercerai.

5. Slip gaji tiga bulan terakhir.

6. Surat keterangan bekerja dari perusahaan.

7. Rekening koran tabungan tiga bulan terakhir.

Tak hanya persyaratan mudah, KPR BTN Sejahtera juga memberikan kemudahan lainnya. Seperti uang muka mulai dari 1 persen, bunga 5 persen per tahun, tenor hingga 20 tahun, subsidi Rp 4 juta untuk rumah tapak, hingga bebas premi asuransi dan PPN.

Dengan kemudahan itu, Hani memilih mengambil tenor KPR paling panjang selama 20 tahun, sehingga cicilannya ringan hanya Rp 1 jutaan per bulan. 

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com