Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu yang Aman untuk Styling Rambut agar Tetap Sehat

Kompas.com - 01/05/2024, 11:49 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menata rambut dengan menggunakan alat pencatok adalah suatu hal yang sudah menjadi rutinitas bagi sebagian orang. 

Namun, semakin sering orang melakukan styling rambut dengan alat pencatok atau alat styling rambut lainnya, ada risiko kerusakan rambut yang mengintai. 

Dalam hal ini, perlu adanya penggunaan suhu yang tepat saat melakukan styling rambut dengan alat catok atau alat styling lainnya. 

“Kalau suhunya sudah di atas 180 derajat pasti sudah mulai ada kerusakan,” kata dr. Anesia Tania, Sp.KK saat ditemui Kompas.com di The Langham, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Baca juga:

Kini pun sudah ada alat pelurus atau pengeriting rambut yang punya titel “pro keratin” atau tidak menggunakan panas. 

Namun, Anes tetap menyarankan untuk tidak terlalu sering menata rambut dengan alat-alat tersebut. 

“Namanya heat (panas), walaupun ada embel-embel pro keratin juga pasti tetap ada some kind of damage di rambut kita meskipun tingkat risikonya mungkin lebih rendah daripada catokan biasa,” jelasnya. 

Baca juga: Tak Perlu Catok, Keriting Rambut Bisa Pakai Legging

Oleh karena itu, dalam melakukan styling rambut, Anes menyarankan untuk menggunakan pelembap terlebih dahulu, agar batang rambut tak rusak terkena panas dari alat styling tersebut. 

Ia menyarankan memilih produk berbasis minyak (oil-based), seperti mineral oil atau coconut oil.

“Jadi sama kayak kulit atau skin barrier. Sebelum dipakein macam-macam, rambut juga harus dipakaikan dulu pelembap,” pungkasnya. 

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com