Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Motif Situnjuang dan Senuwan Kluet yang Hadir dalam Fesyen Modern

Kompas.com - 27/05/2024, 12:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motif tradisional khas Aceh Selatan, Situnjuang dan Senuwan Kluet, kini hadir dalam dunia fesyen modern melalui pakaian, rok lilit, tas, dan suvenir.

Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Selatan Bd. Yuliani Irvana mengatakan, masing-masing motif memiliki makna tersendiri.

"Motif Situnjuang dari suku Aneuk Jamee filosofinya adalah kekuatan, keagungan, dan keharmonisan masyarakat Aneuk Jamee," ujar dia dalam gelaran Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Adapun, Situnjuang adalah motif turun temurun dari masa kerajaan suku Aneuk Jamee.

Dahulu, motif berbentuk pucuk rebung dengan ukiran meliuk ini hanya digunakan oleh keluarga raja, turunan raja, atau yang dimuliakan oleh raja.

"Motif ini sering ada dalam perkawinan atau acara adat. Sering menjadi dekorasi, khususnya di acara suku Aneuk Jamee," tutur dia.

Namun, saat ini motif Situnjuang bisa ditemukan di mana saja dalam ranah fesyen karena sudah "dimodernisasi".

"Sekarang banyak dimodifikasi. Ada kain bordiran, printing, tergantung selera masyarakat. Tidak cuma di pakaian saja, ada juga di tas dan suvenir, bahkan bros," jelas Yuliana.

Produk bermotif khas Aceh Selatan yang dipamerkan di Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Produk bermotif khas Aceh Selatan yang dipamerkan di Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Senada dengan Situnjuang, Senuwan Kluet juga merupakan motif turun temurun dari suku Kluet.

Mereka memiliki filosofi yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat suku Kluet dalam bertani dan bercocok tanam.

"Motif ini semacam simbol kejayaan dan kemakmuran suku Kluet di Aceh Selatan. Alhamdulillah dari bercocok tanam malah lebih sejahtera, bisa menyekolahkan anak sampai kuliah," Yuliana berujar.

Oleh karena itu, gambar motifnya terinspirasi dari hasil bumi yang tumbuh dan dipanen di lingkungan masyarakat tersebut.

"Contohnya gamis bermotif kecombrang, dedaunan, dan buah nipah. Dikreasikan oleh tim kreatif Dekranasda Aceh Selatan yang kolaborasi dengan UMKM," kata Yuliana.

Sama dengan motif Situnjuang, saat ini motif Senuwan Kluet juga bisa digunakan sehari-hari oleh masyarakat umum.

Untuk pembelian, saat ini produk-produk fesyen bermotif Situnjuang dan Senuwan Kluet tersedia di toko offline Dekranasda Aceh Selatan yang berlokasi di Tapak Tuan.

Bagi yang berlokasi di luar Aceh Selatan, kamu bisa membelinya lewat akun Instagram @putripala_scraft yang dikelola oleh Putri Pala, desainer lokal yang membantu Dekranasda Aceh Selatan mengembangkan dua motif itu ke ranah fesyen.

Harga produknya beragam, mulai dari Rp 120.000-an untuk tas, Rp 150.000-an untuk syal, Rp 200.000-an untuk hijab, Rp 300.000-an untuk gamis, dan Rp 700.000-an untuk rok lilit.

Baca juga: Keindahan Songket Aceh dan Pesona Ariel Tatum di Paris Fashion Week

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com