Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2024, 10:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Selain durasi tidur, ternyata tidur berkualitas atau tidur nyenyak juga penting untuk kesehatan tubuh dan mental. Sebab, tidur yang tidak berkualitas bisa menyebabkan tubuh teras letih dan kepala pusing saat bangun di pagi hari.

Sleep Foundation menegaskan bahwa kualitas tidur berbeda dengan kuantitas tidur. Kuantitas tidur mengukur seberapa lama kita tidur setiap malam, sedangkan kualitas tidur mengukur seberapa baik tidur. 

Baca juga: 7 Cara Mendapatkan Tidur yang Berkualitas

Lantas, apa saja penyebeb tidur tidak berkualitas atau tidak nyenyak? Simak ulasannya berikut ini dilansir dari Sleep Foundation

Penyebab tidur tidak nyenyak 

Ilustrasi penyebab tidur tidak berkualitasjcomp Ilustrasi penyebab tidur tidak berkualitas

1. Kebiasaan tidur yang buruk

Kebiasaan tidur yang buruk sangat berpengaruh pada kualitas tidur. Beberapa contoh kebiasaan tidur yang buruk seperti jadwal tidur tidak teratur atau terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur. 

Dalam sebuah penelitian terhadap mahasiswa, terbukti bahwa merokok dan konsumsi kopi setiap hari adalah dua faktor terbesar yang terkait dengan kualitas tidur buruk. Alkohol juga mengganggu tidur, meskiun dianggap sebagai penenang. 

2. Stres

Kesehatan mental yang buruk, baik karena stres, depresi, atau gangguan kecemasan, juga berkontribusi terhadap kualitas tidur yang buruk. 

Masalahnya, kurang tidur dan insomnia yang akibat stres, depresi, dan gangguan kecemasan akan memperburuk kondisi kesehatan mental tersebut. Jadi, ini seperti lingkaran setan.

Baca juga: Ingin Bahagia pada Pagi Hari? Lakukan 6 Hal Ini Sebelum Tidur

3. Kondisi kesehatan kronis 

Kondisi kesehatan kronis tertentu bisa menjadi penyebab pola tidur buruk sehingga mempengaruhi kualitas tidur. Misalnya, seseorang dengan penyakit paru-paru kronis, asma, refluks asam, penyakit ginjal, kanker, fibromyalgia, dan nyeri kronis. 

Sayangnya, seperti halnya stres dan gangguan kecemasan, kualitas tidur yang buruk akibat kondisi kesehatan kronis justru dapat memperburuk gejalanya. Jadi, ini seperti lingkaran setan, serupa dengan poin sebelumnya. 

4. Apnea tidur

Seseorang dengan apnea tidur atau sleep apnea, cenderung mengalami gangguan pernapasan sementara saat tidur. Kondisi itu mengakibatkan suara terengah-engah, tersedak, dan mendengkur. 

Sering merasa mengantuk dan lesu kurang energi adalah dua keluhan paling umum yang dialami penderita sleep apnea.

Baca juga: Jangan Lakukan Hal-hal Ini Saat Bangun Tidur

5. Gangguan tidur yang tidak terdiagnosis

Karena terjadi saat kamu tidur, beberapa gangguan tidur tidak terdiagnosis. Biasanya, kondisi tersebut baru diketahui saat seseorang mencari pengobatan untuk gejala lain seperti kualitas tidur yang buruk, atau pasangan memberi tahu tentang gejala tersebut. 

Misalnya, individu dengan gangguan gerakan tungkai periodik atau periodic limb movement disorder (PLMD) melakukan gerakan menyentak pada kaki mereka secara tidak sengaja saat tidur. 

Kondisi tersebut mengurangi kualitas tidur, kelelahan, serta konsentrasi buruk di siang hari. Penderita narkolepsi juga sering mengalami kualitas tidur yang buruk dan mengalami kelelahan di siang hari. Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang menyebabkan kantuk luar biasa di siang hari.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com